TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial seorang petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) menangis mengaku dimutasi setelah merekam dugaan pesta sabu di dalam sel.
Adalah Robby Adriansyah, petugas Lapas Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan.
Robby kini telah dimutasi ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU).
Lantas seperti apa sosok Robby?
Kepala Pengamanan Lapas Tanjung Raja, Ogan Ilir, Ade Irianto mengatakan, Robby merupakan pecandu narkoba.
Dijelaskan Ade, Robby pernah menjalani program rehabilitasi narkoba di Loka Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalianda, terhitung sejak tanggal 9 April hingga 9 Juli 2021.
Setelah rehabilitasi selesai, Robby melaksanakan tugas kembali di Lapas Tanjung Raja.
Namun, lanjut Ade, selama melaksanakan tugas sebagai anggota jaga, Robby tidak pernah masuk kerja.
"Setelah dikonfirmasi pada pihak keluarga Robby, yang bersangkutan kembali menggunakan narkoba," jelasnya.
Pihak keluarga kemudian mengajukan permohonan langsung kepada Kalapas Tanjung Raja agar Robby dapat direhabilitasi kembali di Balai Besar Rehabilitasi Cigombong, Bogor, Jawa Barat.
Rehabilitasi itu dilakukan selama tiga bulan, terhitung dari 15 Maret sampai 15 Juni 2023.
Baca juga: Viral Warga Binaan Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir Sumsel Diduga Pesta Narkoba dan Miras, Ini Faktanya
Setelah melaksanakan rehabilitasi, Robby kembali melaksanakan tugas dan ditempatkan di staf umum.
Selama ditempatkan di staf umum, Ade menyebut Robby tak pernah masuk kerja tanpa keterangan selama 67 hari berturut-turut.
"Yang bersangkutan absen tanpa keterangan terhitung tanggal 3 Januari sampai 23 Maret 2024. Sehingga yang bersangkutan diperiksa oleh tim dari Inspektorat Jenderal Kemenkumham RI atas dugaan pelanggaran kedisiplinan pegawai," ungkap Ade.
Robby pun dijatuhi hukuman disiplin berat berupa penurunan kelas jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan.
Setelah dua kali menjalani rehabilitasi, Robby lalu dirawat di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang untuk pemulihan gangguan kejiwaan.
Masa pemulihan itu selama tiga hari pada tanggal 23 hingga 25 Maret 2024.
Rentetan pelanggaran yang dilakukan Robby membuat pihak Lapas Kelas IIA Tanjung Raja melakukan pembinaan kepada Robby.
"Maka dari itu, untuk memberikan pembinaan terhadap yang bersangkutan, dimutasi ke Rupbasan Baturaja," jelasnya.
Senada disampaikan Kadivpas Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sumsel, Mulyadi.
Mulyadi menjelaskan, saat ini, Robby sedang dalam proses pemeriksaan.
"Sekarang yang bersangkutan masih ASN dan masih proses pemeriksaan."
"Nanti tim dari Kanwil yang akan memeriksa. Sanksi tegas pasti ada, pecat," katanya saat diwawancarai wartawan, Jumat (15/11/2024).
Mulyadi menuturkan, Robby adalah pemakai narkoba dan sudah dua kali menjalani rehabilitasi di Lampung dan Bogor.
Terakhir setelah dipindahkan ke Rupbasan Baturaja, ketika Kepala Rupbasan memeriksa, ternyata Robby masih memakai narkoba.
Baca juga: Dimutasi Usai Viralkan Napi Pesta Sabu, Petugas Lapas Tanjung Raja Colek Prabowo : Bantu Saya Pak
"Sejak 2021 pegawai ini sudah terindikasi memakai narkoba sudah dua kali direhabilitasi."
"Dan yang bersangkutan juga jarang masuk sudah pernah diperiksa Inspektorat Jenderal dan kena hukuman disiplin berat."
"Terakhir di Rupbasan Baturaja setelah dites urine ternyata masih positif," terangnya.
Mulyadi juga membantah video yang beredar memperlihatkan napi di Lapas Tanjung Raja diduga pesta narkoba.
Menurutnya, video itu direkam menggunakan handphone seorang napi.
Kemudian memutar lagu remix, sehingga membuat seolah-olah sedang berpesta.
"Itu video lama yang direkam menggunakan handphone napi dan diviralkan oleh Robby," ujarnya.
Mulyadi menyebut motif Robby memviralkan video itu untuk mengancam napi karena membutuhkan uang membeli narkoba.
"Karena dia ada ketergantungan dan butuh uang, dia sering mengancam napi yang kedapatan membawa handphone," urainya.
Viral Video Robby Menangis Dimutasi
Dalam video yang beredar di media sosial, Robby meluapkan kekecewaannya dimutasi setelah merekam dugaan napi pesta narkoba di dalam sel.
Robby beralasan memviralkan video tersebut demi menegakkan kebenaran.
"Bantu saya, saya ingin menegakkan kebenaran, kenapa yang dibahas saya yang bermasalah."
"Bahas saja kenapa video itu bisa ada, handphone bisa, sabu bisa ada, siapa semua milik punya," kata Robby menitikan air mata meminta keadilan.
Baca juga: Viral Warga Binaan Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir Diduga Pesta Sabu di Sel Tahanan, Direkam Petugas
Ia pun meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto.
Robby mengaku melakukan hal itu untuk menegakkan kebenaran dan bukan demi kepentingan pribadinya.
"Bapak Presiden Prabowo Subianto, bantu saya Pak, ini emosi saya sudah gak tahan ini Pak."
"Saya sampai meneteskan air mata demi Indonesia maju Bapak, tidak demi kepentingan pribadi."
"Saya berani maju karena saya merasa benar, saya yakin Bapak Prabowo membela yang benar," tuturnya.
Dalam video itu, Robby juga membantah pernyataan Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumsel yang menyebutnya masih kecanduan narkoba.
"Video ini saya tujukan kepada Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumsel yang berargumen di media bahwa saya dibilang masih positif (narkoba) di Rupbasan," katanya.
"Tolong Bapak jelaskan buktinya mana? Positif apa? Kenapa Bapak tidak langsung tunjukkan ke media, berikan info, apakah saya positif sabu, ekstasi, metamin, atau amfetamin atau marijuana? Saya benar positif, tapi positif benzo," jelasnya.
Benzo adalah obat penenang yang biasanya digunakan dalam pengobatan gangguan kecemasan atau serangan panik.
"Saya ada Riwayat penyakit. Saya diberi obat oleh dr Abdullah Shahab di Rumah Sakit Ernaldi Bahar."
"Pernyataan Bapak di media seolah-olah mencondongkan (menyudutkan) saya, merugikan nama baik saya," ucapnya.
Dia mengklaim, menyebarkan video tersebut demi Lapas yang ia cintai.
"Saya menyebar video ini demi Lembaga Pemasyarakatan yang saya cintai ini. Semoga lembaga ini arum dan dipercaya 100 persen oleh masyarakat," imbuhnya.
Robby pun mengakui, ia pernah direhabilitasi sebanyak dua kali, namun kata dia itu sudah menjadi bagian dari masa lalunya.
Ia pun meminta agar, kehidupan pribadinya tidak disangkutpautkan dengan aksinya memviralkan napi diduga pesta sabu di sel.
"Saya pernah di Ernaldi Bahar, berobat (untuk penyembuhan) psikis saya. Tapi itu masa lalu."
"Sekarang saya sudah berubah dan ingin memberikan (sumbangsih) pada negara," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Tangis Robby Petugas Lapas Tanjung Raja Minta Tolong Presiden, Dimutasi Rekam Napi Diduga Pesta Sabu
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Aggi Suzatri/Agung Dwipayana)