"Memang benar ada tembakan, kalau dari hasil visum dokter itu dua kali mengenai bagian pelipis dan pipi menembus bagian tengkuk," paparnya, Jumat, dikutip dari TribunPadang.com.
Penembakan terjadi saat korban berjalan ke parkiran untuk mengambil handphone di mobil.
"Ditembak dengan cara yang sangat tidak manusiawi," imbuhnya.
Korban dinyatakan meninggal 5 menit setelah ditembak.
Baca juga: Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Tewas Ditembak dari Jarak Dekat oleh Kabag Ops, 2 Kali Kena Wajah
"Bagaimana untuk menolong korban dan mengamankan yang diduga tersangka. Akhirnya dalam waktu 5 menit setelah saya menerima berita, korban dinyatakan sudah meninggal dunia," lanjutnya.
Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni mobil dinas, pistol, hingga peluru.
Irjen Pol Suharyono memastikan AKP Dadang Iskandar mendapat sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
“Dalam minggu ini kami upayakan sudah ada proses PTDH setidak-tidaknya sampai 7 hari ke depan saya sudah melaporkan ke pimpinan polri dan juga dari pusat juga,” kata dia.
Sosok Korban
Jenazah korban akan diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk dimakamkan.
Ketua Majelis GPIB Jemaat Efrata Padang, Salmon Leatemia, menyatakan AKP Ulil Ryanto Anshari merupakan sosok yang ramah dan tekun beribadah.
Baca juga: Video Kronologi Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Tewas Ditembak Kabag Ops, Gegara Masalah Tambang
"Kami biasa memanggil Bang Ulil, beliau jemaah di GPIB Padang di Jalan Bagindo Aziz Chan nomor 19, beliau bertugas di Solok Selatan," ungkapnya, dikutip dari TribunPadang.com.
Ia mengenal AKP Ulil Ryanto Anshari sejak setahun lalu lantaran menjadi salah satu jemaah di GPIB Efrata Padang.
"Kalau tidak ada tugas yang menyita waktu, maka beliau akan menyempatkan hadir di GPIB Padang," lanjutnya.
Pihak GPIB Efrata Padang telah berkomunikasi dengan GPIB Makassar untuk proses pemakaman AKP Ulil Ryanto.