Diketahui, Slamet Junaidi merupakan Bupati Sampang periode 2019-2024.
Ia kembali maju sebagai calon Bupati 2024-2029 diusung 5 partai pendukung, yakni Partai Gelora Indonesia, NasDem, PKS, PKB dan Gerindra.
Pria berusia 52 tahun itu berjanji akan menanggung biaya sekolah anak korban hingga perguruan tinggi.
Baca juga: Miris, Pembacokan Saksi Paslon Bupati di Sampang Madura Karena Hoaks Pemukulan Terhadap Kiai
Selama ini, korban yang bekerja sebagai petugas PLN merupakan tulang punggung keluarga.
"Kami akan menanggung biaya pendidikan mereka hingga selesai kuliah, bahkan sampai mendapatkan pekerjaan yang layak," ucapnya, Selasa, dikutip dari TribunJatim.com.
Slamet Junaidi berkomitmen mengawal kasus ini hingga keluarga korban mendapat keadilan.
“Kita semua berharap agar aparat penegak hukum dapat bekerja dengan profesional dan memastikan pelaku yang bersalah dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sampang, Rahmat Bagja menyayangkan adanya kasus pembacokan di tengah berlangsungnya Pilkada 2024.
"Seharusnya tidak boleh ada nyawa hilang dalam Pilkada, tidak bolehlah. Kita memilih pasangan tertentu kan boleh-boleh saja. Tidak harus juga kemudian ditukar dengan nyawa," bebernya.
Menurutnya, proses pemilihan secara demokratis harus berlangsung damai tanpa tindak kekerasan.
"Tidak ada kaitannya kemudian dengan kekerasan, apa yang terjadi di Sampang, itu patut kita sesalkan," tukasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Insiden Pembacokan di Sampang, Cabup Sampang Slamet Junaidi Siap Tanggung Pendidikan Anak Korban
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Hanggara Syahputra)