Dijelaskan Wiwit jika sampai saat ini memang kondisi status Gunung Api Dempo masih dilevel II atau Waspada.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Dempo masih berada pada Level II (WASPADA).
"Direkomendasi ke masyarakat, pendaki, pengunjung dan wisatawan tidak mendekati dan bermalam (berkemah) di pusat aktivitas kawah Marapi-Gunung Dempo dalam radius 1 km, serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan," katanya.
Masyarakat sekitar Gunung Dempo diimbau agar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Dempo, dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Dempo melalui aplikasi MAGMA Indonesia.
Baca juga: Peristiwa Langka Ketubean Terjadi di Empat Lawang Pasca Erupsi Gunung Dempo, Banyak Ikan Mabuk
Baca juga: Gunung Api Dempo Pagar Alam Erupsi, Masyarakat Diminta Tak Mendekat Dalam Radius 1-2 KM
Gunung Dempo Erupsi
Sebelumnya, Erupsi abu vulkanik kembali terjadi di Gunung Api Dempo (GAD) Kota Pagar Alam.
GAD mengeluarkan abu vulkanik setinggi 200 meter pasa Sabtu (23/11/2024) sekira pulul 13.38 WIB.
Meskipun terjadi erupsi di GAD namun tampak aktivitas masyarakat Kota Pagar Alam tetap seperti biasa.
Tidak tampak ada kepanikan hal ini disebabkan masyarakat tidak tahu jika GAD mengalami erupsi.
"Memang semburan abu vulkaniknya setinggi 200 meter, namun sebarannya hanya disekitar kawah Gunung Api Dempo saja," ujar PLT Kepala Pos Pemantau GAD Pagar Alam Wiwit kepada sripoku.com.
Berdasarkan informasi yang dihimpun sripoku.com, terjadi erupsi Gunung Api Dempo pada pukul 13:38 WIB.
Tinggi kolom letusan teramati ± 200 m di atas puncak (± 3373 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 240 detik.