TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Christiana Yun Abu Bakar menangis histeris saat peti jenazah putranya, AKP Ryanto Ulil Anshar dikebumikan di Pemakaman Siri' Na Pesse, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (24/11/2024).
Jenazah AKP Ryanto Ulil Anshar tiba sekira pukul 09.25 Wita.
Pantauan Tribun di lokasi, pemakaman dilakukan secara kedinasan anggota polri.
Pemakaman AKP Ryanto Ulil Anshar membawa duka mendalam bagi keluarga dan sahabat.
Apalagi bagi sang ibu, Christiana Yun Abu Bakar.
Christina tak bisa membendung tangisnya.
Ia histeris ketika peti jenazah berbalut bendera merah putih itu diturunkan ke liang kubur.
Baca juga: Datangi Rumah Duka AKP Ryanto Ulil, Kompolnas Pastikan Pemecatan AKP Dadang Iskandar
Proses pemakaman diawali dengan ibadah pelepasan jenazah.
Kemudian, proses pemakaman secara kepolisian dipimpin Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono.
Pemakaman ini dihadiri Paman almarhum, Brigjen Elphis Rudi serta sejumlah pejabat TNI dan Polri.
AKP Ryanto Ulil Anshar Sempat Curhat Kepada Ibunda
Sebelum meninggal, AKP Ryanto Ulil Anshar sempat curhat kepada ibunya tentang keinginannya mundur dari kepolisian sekitar 3 bulan lalu.
Baca juga: 2 Hari Sebelum Tewas Ditembak AKP Dadang, AKP Ulil Video Call sang Ibu, Tak Tinggalkan Pesan
"Dia pernah bilang begini sama saya, kalau tidak salah tiga bulan yang lalu, (dia bilang) Mama, saya mau tanya sama Mama. Seandainya saya keluar dari polisi, apa Mama mengizinkan?" kata Christina saat di rumah duka, Jumat (22/11/2024).
Christina menjawab agar putranya tidak keluar dari institusi kepolisian, karena menurutnya itu adalah masa depan putranya.
"Jadi, saya bilang: Jangan, Nak! Jangan keluar dari polisi! Itu masa depanmu. Itu kebaikan Tuhan buat kamu," ucapnya.
"Kami bukan siapa-siapa, tidak punya apa-apa, tapi bisa lulus. Jadi, syukuri apa yang Tuhan berikan," sambungnya.
Christina mengaku, saat itu putranya tidak mengatakan adanya tekanan saat bertugas.
"Tidak (tekanan). Dia cuma bilang: Iya, Ma. Terima kasih banyak. Nanti saya cerita. Nanti saya cerita lagi," ucapnya.
Christina mengaku mengirimkan pesan WhatsApp kepada mendiang putranya, agar apapun masalahnya ia meminta doa kepada Tuhan.
Tak hanya itu, sang ibu juga menyemangati anaknya.
"Setelah itu saya WA, saya bilang; Nak, apa pun masalahnya, datang sama Tuhan. Berdoa, minta kekuatan dari Tuhan. Karena hanya Tuhan yang mampu tolong kita. Mama selalu ada untuk kamu. Harus kuat," jelasnya.
Setelah itu, Christina merasa galau dan memikirkan putranya.
Dia menduga putranya mendapat tekanan.
"Jadi, memang setelah itu saya selalu galau. Anakku di sana pasti dalam tekanan mungkin," pungkasnya.
AKP Ryanto Ulil Anshar tewas setelah ditembak Kabag Ops Polres Solok AKP Dadang Iskandar di tempat parkir Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) dini hari.
AKP Dadang Iskandar berdasarkan hasil pemeriksaan mengaku tidak senang rekannya diproses hukum dalam kasus tambang ilegal.
Saat itu AKP Dadang sudah meminta tolong kepada AKP Ryanto Ulil untuk tidak mengotak-atik rekannya.
Namun, hal tersebut tidak direspons hingga AKP Dadang meradang menembak mati AKP Ulil dan memberondong rumah dinas Kapolres Solok Selatan dengan tembakan.
Setelah itu, AKP Dadang menyerahkan diri dan ditetapkan sebagai tersangka.
Atas perbuatannya, AKP Dadang Iskandar dijerat pasal berlapis, yakni pembunuhan berencana, Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP dan subsider Pasal 351 ayat (3).
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Tangis Histeris Ibu AKP Ryanto saat Peti Jenazah Anaknya Diturunkan ke Liang Lahat