Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus, meragukan keterangan polisi lantaran korban termasuk siswa berprestasi.
Selama di sekolah, korban dikenal baik dan aktif di kegiatan Paskibraka.
"Kalau korban tergabung gangster kami tidak tahu. Namun, rekam jejak mereka (korban) itu baik dan berprestasi. Jadi dihubungkan ke gangster, kesimpulan kami ya tidak," tandasnya, Senin.
Teman korban, Akbar Deni Saputra, menyatakan korban merupakan anak piatu yang berasal dari Sragen, Jawa Tengah.
"Dia (korban) orangnya baik, tidak bersikap aneh-aneh," tuturnya.
Baca juga: Pra-Rekonstruksi Kasus Penembakan Pelajar SMK di Semarang: Kronologi dan Lokasi
Ia sempat bermain ke rumah korban pada Jumat (22/11/2024), dan tidak menyangka korban tewas ditembak aparat.
"Makanya saya kaget ketika hari Minggu (24/11/2024) dikabari korban meninggal dunia," sambungnya.
Kronologi Penembakan
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, mengatakan korban ditembak oknum polisi saat terlibat tawuran dengan geng lain.
Irwan menjelaskan korban merupakan anggota kelompok gangster 'Pojok Tanggul' yang terlibat tawuran dengan gangster "Seroja".
"Kami sedang menunggu hasil visum dari rumah sakit. Tampaknya memang ada luka tembak," ungkapnya, Senin.
Oknum polisi yang melakukan penembakan diserang kedua kelompok gangster saat membubarkan tawuran.
Baca juga: Detik-detik Siswa SMK 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi, Diduga Tawuran Pakai Sajam
"Saat anggota melintas, melihat dua kelompok tawuran, ia mencoba melerai. Namun, anggota itu malah diserang hingga akhirnya mengambil tindakan tegas," tuturnya.
Pihaknya belum dapat mengungkap identitas oknum polisi yang melakukan penembakan karena masih diamankan Paminal Propam untuk pemeriksaan.
"Anggota tersebut sudah diamankan. Perannya dalam insiden ini sedang diperiksa oleh Paminal," tandasnya.