Dwi menambahkan, langkah autopsi ini diharapkan bisa membantu polisi dalam mendalami penyebab kematian korban.
"Kita ingin mengetahui penyebab kematian korban. Insya Allah malam ini naik ke penyidikan," imbuhnya.
Diketahui, GRO dimakamkan di Sragen, Senin (25/11/2024) lalu setelah dijemput oleh keluarganya dari RSUP Kariadi Semarang.
GRO sendiri meninggal setelah ditembak Aipda Robig, Minggu (24/11/2024) dini hari.
Robig menembak satu peluru yang mengenai pinggang GRO dan satu peluru lainnya mengenai dada A dan meleset ke tangan S.
A dan S sendiri merupakan teman dari GRO.
Pihak kepolisian menyebut, korban tertembak karena tawuran.
Namun, dari keterangan teman dan guru sekolah, ketiga korban ini merupakan anggota paskibra yang tak pernah terlibat tawuran.
Mereka juga disebut sebagai kelompok gangster Pojok Tanggul yang melakukan penyerangan ke Aipda Robig saat terlibat tawuran dengan gangster lain.
Ada Saksi yang Tak Kenal Korban
Sebelumnya, Kapolresta Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap 17 saksi.
Dari belasan saksi tersebut, ada empat saksi baru yang dihadirkan dalam konferensi pers, Rabu (27/11/2024) kemarin.
Baca juga: Polda Jateng Sebut Ekshumasi Makam Gamma Pelajar SMK Korban Penembakan Polisi Tengah Diproses
Saksi-saksi yang dihadirkan tersebut di antaranya berinisial AI dan FE.
Saksi AI ini mengaku tak mengenal GRO.
Namun, meski tak mengenal GRO, ia sudah diajak tawuran.