"Kata ayahnya itu Gamma tiap hari datang (ke mimpi), mungkin karena peluru masih di dalam tubuhnya Gamma," katanya, Jumat (29/11/2024).
Diah juga mengungkapkan, ketika jenazah GRO berada di RS Kariadi, pihak keluarga mendengar informasi bahwa peluru masih bersarang di tubuh GRO.
"Pas di Kariadi memang infonya peluru masih di tubuhnya G (siswa SMK), ini sekalian dikeluarkan, kasihan G," ungkapnya.
Penjelasan Pihak Kepolisian
Kombes Pol Agustinus, Kabiddokkes Polda Jawa Tengah, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim dokter forensik terkait keberadaan peluru di jenazah GRO.
"Besok, hasilnya kita serahkan ke penyidik, dan saya juga belum dapat laporan hasil dari para dokter spesialis forensik yang terlibat," terangnya.
Kronologi Penembakan
Sebelumnya, insiden penembakan terjadi pada Minggu, 24 November 2024, sekitar pukul 01:58 WIB, melibatkan tiga pelajar SMKN 4 Semarang.
Dari ketiga pelajar tersebut, GRO yang berusia 16 tahun tewas, sementara dua lainnya, S (16) dan A (17), mengalami luka.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, dan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, membenarkan bahwa seorang anggota polisi terlibat dalam insiden tersebut.
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Pihak kepolisian masih menunggu hasil visum untuk memastikan rincian kasus ini.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Makam Siswa SMK Korban Penembakan Dibongkar di Sragen, Sang Kakek Akui Ikhlas: Demi Keadilan
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari, TribunJateng.com)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).