News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa SMK Ditembak Polisi

Kebohongan Aipda Robig Tembak 3 Siswa SMK Semarang Terbongkar saat RDP di DPR

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17), saat ini tengah diperiksa Propam Polda Jateng, Selasa (26/11/2024). Pelaku diketahui berinisial R. Kebohongan Aipda Robig terbongkar di DPR, Kabid Propam Polda Jateng tegaskan tidak ada aksi tawuran, penembakan terjadi karena pepetan sepeda motor. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebohongan dan simpang siur soal penyebab Aipda Robig Zaenudin menembak 3 siswa SMK di Semarang terkuak.

Ternyata penembakan didasari aksi pepetan sepeda motor antara Aipda Robig dengan korban dan dua temannya.

Hal ini diungkap Kabid Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Aris Supriyono di hadapan Komisi III DPR RI, Selasa (3/12/2024).

Ditambah lagi sebuah rekaman CCTV yang telah disita polisi dari sebuah minimarket.

Setelah kebohongan Aipda Robig terbongkar soal penembakan terjadi saat membubarkan tawuran ditambah tak ada tembakan peringatan, akankah Aipda Robig segera ditetapkan sebagai tersangka?

 

Propam Polda Jateng: Aipda Robig Tembak Siswa Semarang Bukan saat Bubarkan Tawuran

Kabid Propam Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol Aris Supriyono menegaskan Aipda Robig menembak siswa kelas 11 Teknik Mesin SMKN 4 Semarang, Gamma bukan ketika bertugas bubarkan tawuran. 

"Penembakan yang dilakukan terduga pelanggar tidak terkait dengan pembubaran tawuran yang sebelumnya terjadi," kata Aris saat menghadiri pemanggilan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (3/12/2024).

Ia mengatakan saat itu Aipda Robig justru sedang dalam perjalanan pulang dari kantor menuju rumahnya. 

Lalu Aipda Robig berpapasan dengan tiga pesepeda motor yang salah satunya Gamma.

Aris menjelaskan bahwa korban sempat mengambil jalannya sehingga pelaku merasa dipepet. 

Karena tak terima, pelaku sempat mengejar dan korban melarikan diri ke dalam gang.

Tak lama kemudian, korban kembali ke titik semula yang menjadi tempat terjadinya saling pepet. Di saat itu, pelaku melakukan penembakan kepada korban.

"Motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar jadi kena pepet," jelasnya.

Baca juga: Serba Serbi Kapolrestabes Semarang: Eks Anak Buah Firli Bahuri, Saudara SYL, Seangkatan Ferdy Sambo 

Dalam kasus ini, terduga Aipda Robig melanggar Perkap nomor 1 tahun 2009 tentang penggunaan senjata api. Selain itu, pasal 13 ayat 1 PPRI nomor 1 tahun 2003 dan perpol nomor 7 tahun 2022 tentang kode etik kepolisian.

"Pelanggar tinggal menunggu sidang kode etik, yang seyogyanya kami lakukan hari ini, kami laksanakan hari berikutnya," pungkasnya.

 

Fakta Rekaman CCTV Penembakan Siswa SMK 

Polda Jateng masih mendalami kasus penembakan tiga siswa SMKN 4 Semarang yang terjadi pada Minggu (24/11/2024) lalu.

Siswa berinisial GRO (17) dinyatakan tewas usai mengalami luka tembak di pinggul, sedangkan dua siswa lain selamat.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menyatakan video penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin (38) diamankan penyidik.

Video tersebut tak disebarkan lantaran proses penyelidikan masih berjalan.

"(Jangan) Itu sebagai alat kita untuk proses hukum. Bukti kita jangan sampai (keluar) lalu menjadi konsumsi banyak orang," ungkapnya, Rabu (27/11/2024).

Baca juga: Keluarga Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi Tuntut Aipda Robig Dipecat, Kapolrestabes Semarang Dipindah

Berdasarkan keterangan pelaku, ketiga siswa sempat melakukan penyerangan sehingga tembakan diletuskan.

Penyidik juga enggan mengungkap lokasi penembakan.

"(Nembaknya) pakai senjata organik. Dimiliki oleh yang bersangkutan (Aipda Robig)," sambungnya.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan, menjelaskan aksi penembakan Aipda Robig terekam kamera CCTV dan menjadi barang bukti penting.

Siswa berinisial SA dan AD dinyatakan selamat meski peluru mengenai tubuh mereka.

"Jadi  tembakan menyerempet badan korban pertama dan kedua. Jadi dari samping," ucapnya.

Irwan akan menunjukkan video aksi penembakan setelah proses penyelidikan selesai.

"Video penembakannya lengkap. Nanti akan disampaikan," katanya.

 

Keterangan Saksi: Tidak Ada Tawuran

Sebelumnya, karyawan minimarket bernama Penataran Reza (21) mengatakan polisi mengambil rekaman CCTV pada Senin (25/11/2024).

Ia sempat melihat isi rekaman CCTV yang dipasang di depan toko.

Menurutnya, tak ada tawuran yang terjadi di depan minimarket dan hanya ada pemotor yang menghadang di tengah jalan sambil membawa senjata tajam celurit.

"Saya sempat melihat video tersebut hanya selama 20 detik." 

"Kalau tawuran tidak ada. Hanya pria yang menghadang orang lewat," paparnya.

Kolase foto ekshumasi siswa SMK inisial GRO, korban penembakan Polisi di Semarang dan foto korban semasa hidup. Ayah GRO, siswa korban penembakan polisi di Semarang ngaku kerap didatangi anaknya dalam mimpi, curiga masih ada peluru di jenazah sang anak. (kolase Tribunnews.com/ist/TribunSolo.com)

 

Jawaban Wakapolda Jateng dan Kabid Humas saat Dicecer Kenapa Aipda Robig Belum Tersangka 

Banyak pihak bertanya-tanya mengapa Aipda Robig Zaenudin (38) anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang tak kunjung jadi tersangka.

Padahal Aipda Robig sudah mengakui menembak siswa SMK Semarang, GRO atau Gamma (17) hingga tewas tanpa memberikan tembakan peringatan.

Tak hanya GRO, dua teman GRO yang lain juga kena tembakan namun hanya mengalami luka.

Baca juga: Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar Sudah Ditandai Komisi III

Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho mengamini Aipda Robig statusnya masih terperiksa, belum tersangka.

"Status anggota tersebut (Aipda Robig) masih terperiksa (belum tersangka)," kata Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Senin (2/12/2024).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto berdalih Aipda Robig Zaenudin tak kunjung jadi tersangka lantaran kurangnya alat bukti. 

Kurangnya alat bukti tersebut di antaranya adalah proses ekshumasi jenazah almarhum Gamma di Sragen. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini