News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa SMK Ditembak Polisi

Keluarga Gamma Nilai RDP di DPR Berat Sebelah, Kecewa Pemaparan Kapolrestabes Semarang

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto: Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dan Siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (16), tewas setelah ditembak polisi. Meski sudah minta maaf, keluarga Gamma korban penembakan polisi tetap kecewa dengan pemaparan Kapolrestabes Semarang saat RDP di DPR. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Keluarga Gamma atau GRO (17) siswa SMK korban penembakan Aipda Robig di Semarang mengaku masih merasakan kekecewaan meski Polri sudah minta maaf. 

Pihak keluarga rupanya masih merasa ada yang menganjal di kasus yang menewaskan Gamma, mereka juga merasa RDP di DPR berat sebelah, kenapa?

Juru bicara keluarga almarhum Gamma, Subambang angkat bicara soal mengapa mereka menganggap RDP yang dilakukan Komisi III dengan Kepolisian berat sebelah. 

Di antaranya karena keluarga tak dilibatkan di RDP, link zoom yang diberikan tidak bisa diakses padahal keluarga sudah menyiapkan sejumlah bantahan. 

"Kami akan berkirim surat lagi, mudah-mudahan dengan surat ini ada kesempatan berikutnya bagi kami untuk bisa RDP biar dengan DPR supaya informasinya seimbang jangan hanya dari polisi saja," katanya.

 

Keluarga Gamma Kecewa dengan Pemaparan Kapolresabes Semarang di RDP

Selain kecewa atas tidak dilibatkannya keluarga, Subambang menyayangkan pemaparan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar yang lebih menekankan kasus tawurannya daripada menindak anggotanya.

"Sebetulnya untuk tawuran itu kan masalah perkelahian kecil itu malah diblow-up besar. idealnya yang diangkat adalah peristiwa penembakan tetapi dibalik-balik," ungkapnya. 

Dalam RDP, keluarga juga kecewa kepada polisi yang terlalu memojokkan korban.

Seolah-olah para pelaku tawuran yang mengajak adalah Gamma. Padahal bukti-bukti yang ditampilkan polisi bisa saja adalah bagian dari rekayasa polisi kepada para remaja tersebut.

"Jadi remaja itu kayak sudah disetel (diperintah) supaya ngomong Siapa yang ajak? Gamma, siapa yang beli senjata? Gamma. Ini yang perlu kami perjelas dengan harapan bisa meluruskan berita itu di RDP," ujarnya. 

Baca juga: Kebohongan Aipda Robig Tembak 3 Siswa SMK Semarang Terbongkar saat RDP di DPR

Subambang mengatakan, dalam RDP seolah-olah ini dari pihak polisi sudah menghakimi, memvonis, bahwa korban meninggal adalah sebagai pelaku pengajak tawuran.

Selain itu, korban dianggap  mengajak untuk membeli barang bukti senjata tajam dan minuman keras. Gamma sendiri dikenal tidak senakal itu, merokok pun tidak.

"Ini yang kami sangat sesalkan, polisi sama sekali tak menjunjung asas praduga tak bersalah," paparnya. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini