News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Agus Buntung dan Kasusnya

Agus Buntung Ngaku Tak Seperti Cowok Lainnya, tapi Lakukan Pelecehan: Saya Aja Dimandiin Mama

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung yang dituduh melakukan pelecehan terhadap belasan wanita. Kepada korban, Agus Buntung mengaku tak seperti pria pada umumnya. Sebab, ia tak bisa melakukan tindak asusila karena kondisinya yang disabilitas.

TRIBUNNEWS.com - Video yang memperlihatkan pemuda disabilitas pelaku pelecehan seksual asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21), mendekati korbannya, viral di media sosial.

Dalam video itu, terdengar Agus mengajak ngobrol hingga pada akhirnya memanipulasi korban.

Agus memanfaatkan kondisinya yang tak punya lengan untuk menarik simpati korban pada awalnya.

Tetapi, setelah korban terlibat pembicaraan dengan Agus, ia dimanipulasi dengan cara diingatkan kembali soal masa lalunya bersama sang kekasih.

"Kamu pikir saya modus ya? Seperti cowok-cowok lain. Benar kan?"

"Cowok-cowok itu hanya manfaatin kamu, modusnya gini-gini, buktinya merusak kamu," kata Agus dalam video, dilansir TribunLombok.com, Minggu (8/12/2024).

Baca juga: Pihak Kampus Tak Kaget Agus Buntung Jadi Tersangka Kasus Rudapaksa: Bukan Kali Pertama Buat Ulah

Lebih lanjut, Agus mengaku dirinya tak seperti pria pada umumnya.

Sebab kondisinya yang disabilitas, Agus berdalih tidak akan bisa melakukan tindak asusila.

Ia juga menekankan hal itu dengan mengatakan dirinya harus meminta bantuan sang ibu untuk urusan mandi.

"Walau kita berdua di kamar, (saya) tidak bisa apa-apa. Saya masih dimandiin sama mama saya."

"Saya tidak sama kayak cowok-cowok lain," imbuh Agus.

Pihak kepolisian sebelumnya telah mengonfirmasi perihal rekaman video tersebut.

Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, mengatakan video rekaman yang memperlihatkan detik-detik Agus mendekati korban, telah dijadikan bukti baru.

Syarif mengungkapkan, video itu tak terlihat gambar Agus, sebab saat merekam, ponsel diletakkan di bawah.

"Jadi di handphone itu berbentuk video. Tetapi, karena diletakkan di bawah, tidak nampak gambarnya, yang nampak (terdengar) hanya suara, tetapi itu mode video," jelas Syarif, Jumat (6/12/2024).

Ia pun turut membenarkan, Agus memanipulasi korban hingga teperdaya dan akhirnya melakukan pelecehan.

"Memang ada interaksi dengan korban, dengan kalimat-kalimat manipulatid yang memanfaatkan kelemahan korban," pungkas Syarif.

Rekonstruksi Kasus Agus Bakal Digelar Rabu Mendatang

Masih di kesempatan yang sama, Kombes Syarif Hidayat mengungkapkan pihak Polda NTB akan menggelar rekonstruksi kasus pelecehan seksual oleh Agus Buntung.

Rekonstruksi itu bakal berlangsung pada Rabu (11/12/2024), di tempat kejadian perkara.

Syarif mengatakan, rekonstruksi itu akan dilakukan berdasarkan keterangan Agus.

Baca juga: 2 Ulah Agus Buntung di Kampus, Dosen Pembimbing: Dia Pernah Laporkan Saya ke Dinsos

Soal rekonstruksi berdasarkan kesaksian korban, ujar Syarif, sudah dilakukan sebelumnya.

"Jadi akan kita laksanakan di TKP hari Rabu. Ini versi tersangka, kalau versi korban sudah kita lakukan," ujar Syarif, dilansir Kompas.com.

Syarif menambahkan, rekonstruksi versi tersangka itu dilakukan berdasarkan permintaan dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB.

"(Rekonstruksi TKP berdasarkan versi tersangka) permintaan dari Kejaksaan. Itu hasil koordinasi kita dengan jaksa," jelas Syarif.

Terpisah, Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, memastikan pihaknya bakal mendampingi Agus saat rekonstruksi digelar.

"KDD akan ikut juga (mendampingi Agus melakukan rekonstruksi)" ungkap Joko, Sabtu (7/12/2024).

Joko melanjutkan, TKP akan digelar di sejumlah lokasi, termasuk Teras Udayana, tempat Agus dan korban M pertama kali bertemu.

Dari Teras Udayana, rekonstruksi akan berlanjut ke homestay, lokasi yang menjadi tempat Agus melakukan pelecehan.

Kronologi Versi Agus Buntung vs Korban

Sebelumnya, Agus Buntung mengaku ia telah dijebak korban hingga berakhir ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual.

Hal itu bermula saat dirinya meminta tolong kepada seorang wanita di Taman Udayana, untuk mengantar ke kampus, pada 7 Oktober 2024.

Tetapi, menurut Agus, ia justru dibawa ke sebuah homestay di Kota Mataram.

Saat di kamar, Agus mengaku pakaiannya langsung dilucuti oleh si wanita.

Setelahnya, aku Agus, si wanita menelepon seorang temannya. Saat itulah Agus merasa dirinya dijebak.

"Setelah saya sampai homestay itu, dia yang bayar, dia yang buka pintu, terus tiba-tiba dia yang bukain baju dan celana saya," ungkap Agus, Minggu (1/12/2024).

Baca juga: Terungkap, Agus Buntung Bawa Wanita Berbeda ke Homestay TKP Pelecehan, Pemilik: Ada 5 Perempuan

"Tapi, yang membuat saya tahu kasus ini jebakan, pas dia nelepon seseorang. Di situ saya nggak berani mau ngomong," lanjutnya.

Agus mengaku, selama kejadian itu dia tidak berani berteriak lantaran malu. Sebab, ia sudah terlanjur tak berbusana.

Meski demikian, Agus menyebut tidak ada ancaman dari si wanita saat kejadian.

"Nggak ada diancam sama perempuan secara fisik. Saya diam saja selama di dalam homestay."

"Saya takut buat teriak, karena sudah telanjang. Saya yang malu kalau saya teriak," ungkapnya.

Agus pun memastikan ia tidak melakukan pelecehan seperti yang dituduhkan.

Pasalnya, selama menjalankan kegiatan sehari-hari, apalagi makan, membuka baju, dan buang air, ia dibantu oleh orang tua.

Sementara itu, korban kepada anggota Koalisi Anti Kekerasan Seksual NTB, Rusdin Mardatillah, menuturkan ia didekati Agus di Taman Udayana pada 7 Oktober 2024.

Korban yang tak mengenal Agus, didekati saat sedang membuat konten untuk Instagram.

Dalam kesempatan itu, kata Rusdin, Agus sempat menunjukkan sepasang kekasih yang sedang melakukan aktivitas seksual di Taman Udayana, kepada korban.

Hal itu lantas mengingatkan korban kepada masa lalunya.

Selanjutnya, Agus menawari korban untuk melakukan ritual mandi wajib agar keburukan-keburukan hilang.

Menurut pengakuan korban, Agus berulang kali mengancam akan membongkar aib korban ke orang tua, meski korban menolak melakukan ritual mandi wajib.

"Berkali-kali korban menolak, namun Agus terus mengancam kalau korban tidak patuh, maka hidupnya bakal hancur dan seluruh keburukan korban akan dibongkar ke orang tua," kata Rusdin dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024).

Setelahnya, lanjut Rusdin, korban pun terpaksa menurut dan menuju sebuah homestay bersama Agus.

Tiba di homestay, Agus memaksa korban untuk membayar biaya kamar.

Rusdin menuturkan, saat di kamar, Agus juga melucuti pakaian dalam korban menggunakan kaki kanannya.

"Korban dipaksa membuka pakaian, dan pakaian dalam korban dibuka paksa oleh terlapor (Agus) menggunakan kaki kanannya," tutur Rusdin.

Lebih lanjut, Rusdin mengatakan Agus terlihat seperti sedang membaca mantra saat melecehkan korban.

Hal itu disebutkan Rusdin semakin membuat korban takut.

"Sekitar tiga menit berlalu, korban mendorong tubuh terlapor dan berlari ke arah kamar mandi, menangis, dan berupaya menenangkan diri," jelas Rusdin.

Saat ini, Agus telah ditetapkan sebagai tersangka dan disangkakan Pasal 6C Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Sementara, jumlah korban Agus dilaporkan mencapai 15 orang, di mana tiga di antaranya anak di bawah umur.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Beredar Video Percakapan Agus Diduga saat Merayu Korban, Ada Kata-kata ‘Berduaan di Kamar’

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunLombok.com/Andi Hujaidin/Robby Firmansyah, Kompas.com/Karnia Septa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini