Dikatakan Sito, Satinem sudah tidak mempunyai anak, saudara dan orang tua.
"Dulu sudah menikah, suaminya meninggal dunia. Punya anak tiga, tapi saat kecil sudah meninggal," jelasnya.
Sementara pengantin pria, Ngatimin sudah menduda kurang lebih 25 tahun.
Ngatimin sebelumnya sudah menikah dua kali.
Hajatan Digelar di Rumah Satinem
Pernikahan Satinem-Ngatimin tak hanya dilakukan di kantor KUA.
Keluarga menggelar hajatan di rumah Satinem.
"Senin (2/12/2024) itu hajatan, sudah menerima tamu undangan. Rumah juga dikasih tenda," kata Sito.
Sito mengatakan, tamu yang hadir dalam acara pernikahan Satinem-Ngatimin sekitar 200 orang.
Ketika resepsi dari pihak laki-laki membawa 100 orang.
Sito menambahkan, pesta pernihakan digelar atas inisiatif pengantin perempuan, yakni Satinem.
Selama ini, Satinem juga membantu tetangga yang punya hajat.
"Yang inisiatif menggelar acara itu ya Mbah Satinem."
"Karena selama ini sudah rukun tetangga saat punya hajat, sekarang gantian. Acaranya masih pakai adat jawa. Cari hari pernikahan dan jam grubyukan (besanan) juga," ungkap Sito.
Baca juga: Viral! Pernikahan Ngatimin dan Satinem Pengantin Lansia di Wonogiri, Malam Pertama Cuma Ngobrol