TRIBUNNEWS.COM - Nama Dedy Mandarsyah kini menjadi sorotan publik setelah terlibat dalam kasus penganiayaan yang melibatkan anaknya, Lady Aurellia Pramesti, seorang dokter koas di Universitas Sriwijaya (Unsri).
Kasus ini bermula dari insiden penganiayaan yang dilakukan oleh sopir keluarga Lady, yang dikenal dengan nama Datuk, terhadap Muhammad Luthfi, chief koas di Unsri.
Pada saat kejadian, Datuk bersama ibunda Lady, Lina Dedy, bertemu dengan Muhammad Luthfi untuk membahas jadwal piket yang dianggap tidak adil.
Namun, pertemuan tersebut berujung pada tindakan penganiayaan yang dilakukan Datuk terhadap Luthfi.
Kini setelah kasus penganiayaan dokter koas di Unsri ramai di media sosial, publik pun ramai-ramai mencari tahu latar belakang Lady.
Kemudian terungkap Lady adalah anak dari seorang pejabat di Kementerian PU, yakni Dedy Mandarsyah.
Dedy Mandarsyah adalah pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum dan saat ini menjabat sebagai Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Barat.
Kekayaan Dedy Mandarsyah juga mencuri perhatian, dengan total mencapai Rp 9,4 miliar.
Nama Dedy Mandarsyah Pernah Disebut Dalam OTT KPK
Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Herda Helmijaya, mengungkapkan bahwa nama Dedy Mandarsyah pernah disebut dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di BBPJN Kalimantan Timur pada akhir 2023.
"Saat KPK menangani kasus OTT BBPJN Kaltim akhir 2023, nama yang bersangkutan sebetulnya juga sudah disebut-sebut," kata Herda.
Herda menilai penting untuk melakukan pendalaman terhadap harta kekayaan Dedy Mandarsyah.
Ia menambahkan, jika KPK memiliki data yang kuat, Dedy Mandarsyah akan dipanggil untuk konfirmasi dan klarifikasi.
"Kalau kita sudah memiliki data kuat, pasti pada akhirnya yang bersangkutan akan segera kita panggil," imbuhnya.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik, dengan banyak yang mencari tahu lebih dalam mengenai latar belakang Lady dan keluarganya.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).