"Saya tidak biasanya dipeluk sama guru di sana waktu jemput anak saya. Terus anak saya nangis, kemudian waktu di rumah dia masuk ke kamar," cerita L.
Kemudian, pada malam harinya, J baru cerita ke ibunya setelah merintih kesakitan.
Berdasarkan pengakuan anaknya, L menyebut kepala J dibenturkan ke tembok hingga lantai.
Tragisnya, J juga dicabuli oleh keempat pelaku.
"Ada empat anak, tiga orang itu kelas 6 SD dan satu orang kelas 5 SD, anak saya dimasukan ke kelas. Kepalanya dibenturkan di lemari, terus di tembok, kemudian dijatuhkan ke lantai."
"Habis itu ada yang megangin anak saya, dada (anak saya) diremas dan itunya (kelamin) disodok pakai kayu," ujar L.
L juga menceritakan bahwa sebelum di-bully, J turut dipalak oleh para pelaku.
Bahkan, upaya pencabulan terhadap J kembali dilakukan dengan meraba alat vital korban.
Akibat bullying dan pencabulan yang dialami, korban sampai mengurung diri di kamar selama berhari-hari dan kerap menangis.
"Karena itu (J) selama empat hari mengurung diri di kamar. Tiba-tiba nangis sendiri kadang pagi, siang, sore atau malam hari."
"Selama empat hari ini juga sulit makan, saya paksa makan, sehari kadang cuman sekali makan," kata L.
Hingga kini, J masih enggan untuk kembali bersekolah usai mengalami peristiwa mengerikan tersebut.
"Ini belum mau sekolah, saya istirahat di rumah juga," ujarnya.
Polisi Selidiki