"Saya tidak biasanya dipeluk sama guru di sana waktu jemput anak saya."
"Terus anak saya nangis, kemudian waktu di rumah dia masuk ke kamar."
"Baru saat malam hari dia merintih kesakitan dan mau cerita," bebernya.
Berdasarkan kesaksian anaknya, empat pelaku perundungan dan pelecehan beraksi pada siang hari.
Baca juga: Kronologi Siswi Kelas 6 SD di Rembang Jadi Korban Perundungan dan Rudapaksa
"Ada empat anak, tiga orang itu kelas 6 SD dan satu orang kelas 5 SD, anak saya dimasukan ke kelas."
"Kepalanya dibenturkan di lemari, terus di tembok, kemudian dijatuhkan ke lantai."
"Habis itu ada yang megangin anak saya, dada (anak saya) diremas," tambahnya.
Korban juga dipalak para pelaku hingga dibuang tasnya.
Setiba di rumah, korban banyak menghabiskan waktu mengurung diri di kamar.
"Tiba-tiba nangis sendiri kadang pagi, siang, sore atau malam hari."
"Selama empat hari ini juga sulit makan, saya paksa makan, sehari kadang cuman sekali makan."
"Ini belum mau sekolah, saya istirahat di rumah juga," terangnya.
L berharap Polres Rembang mengusut kasus ini secara tuntas agar anaknya mendapat keadilan.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Merintih Kesakitan" Kondisi Siswa Kelas 6 SD Korban Perundungan dan Rudapaksa di Rembang
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Rezanda Akbar)