Setelah itu, pelaku pun menggorok leher korban hingga meregang nyawa.
Melihat korbannya sudah tak berdaya, DS langsung mengambil barang berharga milik korban.
"Barang milik korban yang diambil berupa uang tunai Rp 1,3 juta, dan satu unit handphone," kata Anom.
Sebelum meninggalkan korbannya, pelaku sempat membakar tubuh korban.
Pelaku mengambil bensin menggunakan selang karburator motor korban.
Bensin tersebut ditampung menggunakan teko yang sudah disiapkan.
"Minyak tersebut disiram ke tubuh korban dengan lalu disulut dengan api mancis," katanya.
Setelah itu, barulah pelaku pergi menuju areal perkebunan sawit.
Pisau yang digunakan membunuh korban disembunyikannya dalam lumpur.
"Pelaku kembali pergi dan membakar identitas korban bersama dompet di dalam areal perkebunan sawit," jelas Anom.
Selang beberapa hari, Doni pun pergi dari rumahnya di Kampar.
Ia membawa anak dan istrinya berangkat ke Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Lantas, ia meninggalkan anak istrinya di Serdang Bedagai dan berangkat ke Kota Jambi untuk bersembunyi di kebun kelapa sawit milik orang tua tersangka.
Pada Jumat (13/12/2024), tersangka kembali bergerak dari Jambi menuju Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai dengan mengendarai bus PT Rapi untuk menemui istrinya.