"Iya benar, IS memang dilaporkan warga terindikasi melakukan tindak asusila," katanya.
Menurut dia, IS menjabat sebagai Kaur Keuangan di Desa Kedungombo. IS sudah menjabat sebagai perangkat desa sekitar 10 tahun lebih.
Adapun pada Senin (23/12/2024), IS tak menampakkan batang hidungnya di kantor hingga pukul 12.00 siang. Tak jelas apa alasan IS tak ngantor.
"Tidak masuk (hari ini). Terakhir masuk Jumat (23/12/2024)," ujar dia.
Diketahui, warga Desa Kedungombo, Kecamatan Baturetno, menggeruduk kantor desa setempat untuk menuntut IS dipecat dari jabatannya karena terciduk melakukan tindakan asusila.
5. Sosok Investor Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Rumahnya Dijadikan Tempat Produksi
Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim bukanlah bos pabrik uang palsu di UIN Alauddin.
Ternyata, ada sosok di balik aksi Andi Ibrahim, yang tak lain berperan sebagai donator atau investor di pabrik uang palsu tersebut. Sosok itu bernisial ASS.
Nama ASS diungkap Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).
Sosok ASS disebut berprofesi sebagai pengusaha.
Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan ASS yang membiayai pembelian bahan baku produksi.
Yudhiawan Wibisono mengatakan ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral dalam kasus pabrik uang palsu di kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) termasuk ASS.
Diketahui, polisi telah menetapkan 17 tersangka sindikat uang palsu di UIN.
"Jadi mereka di belakang 17 orang ini, perannya berbeda," kata Irjen Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).
"Tapi peran sentranya ada dari saudara AI, kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS," jelas Yudhi.
(Tribunnews.com)