Kejadian malam Natal yang seharusnya menjadi hari sukacita Natal dan hari Ulang Tahun Keponakan kami, Anak Kami Natasya Hutagalung Menjadi kabar dukacita bagi kami sekeluarga.
Anak kami disiram air keras di wajah yang mengenai mata dan seluruh tubuhnya sehingga membuat anak kami mengalami luka parah di bagian wajah , mata dan seluruh tubuhnya.
Kami keluarga besar Hutagalung mohon bantuan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat dan keluarga, agar Pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman sesuai hukum yang berlaku di Indonesia dengan seberat-beratnya.
Baca juga: Kondisi Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja, Sudah Bisa Diajak Komunikasi
Semoga pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan memberikan keadilan kepada anak Kami.
Anak kami Natasya Hutagalung berasal dari kabupaten Ketapang Kalbar tinggal di Kecamatan Sandi berkuliah di Jogja di Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (APMD) Yogyakarta.
Sekarang anak kami sedang dalam perawatan intensif di Rumah sakit Sardjito Jogja.
Hingga Sabtu, postingan Tarida Hutagalung sudah dibagikan sebanyak 1,4 ribu kali.
Ratusan pengguna Facebook lainnya ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.
Termasuk mendesak pelaku segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya.
Dipicu masalah asmara
Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio membeberkan pemicu penyiraman air keras ini.
Semua bermula saat hubungan asmara Belly Villsen dengan Natasya Hutagalung kandas pada Agustus 2024.
Namun, pelaku tidak terima diputus oleh korban.
"Namun (korban) gak mau. Akhirnya ada ancaman pelaku intinya kalau gak bersatu kalau sakit ya sama-sama merasakan. Kalau hancur ya, hancur semua," jelas Probo, dikutip dari TribunJogja.com.
Singkat cerita, Belly Villsen menyusun rencana untuk mencelakai Natasya Hutagalung.