"Alasan rombongan pendaki tektok asal Brebes diblacklist karena logistik yang dibawa kurang memadai. Kemudian yang fatal dari rombongan pendaki ini karena meninggalkan satu temannya yang mengalami hipotermia dan menitipkan ke rombongan pendaki lain," ungkap Faisal.
Selain itu, mereka tidak membawa logistik yang memadai untuk perjalanan.
Sebab, jelas Faisal, rombongan tersbut hanya membawa perbekalan beberapa bungkus makanan ringan, gas portable yang sudah habis, dan membawa nasi masing-masing dua bungkus yang habis di perjalanan.
Tak mau mengaku
Faisal menyebut, awalnya tujuh orang pendaki itu tidak mengaku meninggalkan anggotanya karena hipotermia.
Namun, setelah diinterogasi, mereka baru mengakui bahwa temannya yang hipotermia dititipkan ke pendaki lain.
Lebih lanjut, mereka juga mengaku baru pertama kali mendaki Gunung Slamet.
Setelah mengetahui fakta tersebut, tim dari Basecamp Pendakian Permadi Guci langsung menurunkan lima orang untuk menjemput satu pendaki yang ditinggal di Pos 4.
Tim naik ke pos 4 untuk proses evakuasi satu pendaki tektok yang ditinggal tujuh temannya sekitar pukul 19.30 WIB dan turun lagi sampai di Basecamp Permadi Guci.
Baca juga: 2 Pendaki Gunung Agung Ditemukan Setelah Hilang 2 Hari, Diki Sempat Bertemu Krama, Ridho Patah Kaki
Setelah proses evakuasi, mereka dinyatakan diblacklist selama lima tahun tidak diperbolehkan mendaki di Gunung Slamet via Permadi Guci.
"Keputusan memblacklist sesuai peraturan dari Basecamp Permadi Guci. Ketika mendaki ke Gunung Slamet maka dilarang meninggalkan rombongan bagaimanapun kondisinya,"
"Rombongan pendaki tektok asal Brebes ini kami blacklist atau dilarang melakukan pendakian via jalur Permadi Guci selama lima tahun. Semuanya kami blacklist delapan orang," jelasnya.
Faisal mengimbau kepada pendaki khususnya pendaki tektok ke Gunung Slamet via jalur Permadi Guci, agar melengkapi perbekalan yang dibawa dan peralatan sesuai SOP pendakian.
Hal itu perlu dilakukan karena cuaca ekstrem seperti hujan deras, kabut tebal, dan angin kencang sering terjadi belakangan ini.