TRIBUNNEWS.COM - Kepergian Rudi S Gani (49), pengacara senior di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tentu menimbulkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Diketahui, Rudi S Gani tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) saat merayakan pergantian tahun di rumah mertuanya di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Bone, Selasa (31/12/2024) malam.
Tak hanya tewas pada malam perayaan tahun baru, ironisnya lagi, kepergian Rudi S Gani rupanya terjadi menjelang acara lamaran sang putri.
Anak ketiga Rudi rencananya akan menggelar acara lamaran pada 5 Januari 2025.
Sebagai informasi, Rudi S Gani diketahui memiliki empat anak yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan.
Saudara korban, Mahir Gani, mengatakan hal tersebut saat ditemui di rumah duka, Jl Kelurahan, lorong 6, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Rabu (1/1/2025) malam.
Baca juga: Kata Kriminolog soal Kasus Penembakan yang Tewaskan Pengacara Rudi S. Gani: Sudah Lama Diincar
Mahir menyebutkan Rudi S Gani sempat memberitahukan putrinya akan dilamar pada 5 Januari.
Selain itu, menurut Mahir, korban juga sempat memberikan amanah kepadanya.
"Dia berbicara kepada saya dan memberikan amanah agar saya menjadi juru bicara untuk berbicara dengan wali laki-laki nantinya," ujar Mahir.
Meski sangat bersedih atas kejadian tersebut, Mahir mengaku tetap percaya pihak kepolisian akan menyelidiki kasus ini dengan profesional.
"Tentu saya sangat bersedih dengan kejadian ini, tapi saya percaya pihak kepolisian akan mengusut kasus ini sampai tuntas," katanya.
"Saya yakin pihak Polri akan profesional dengan kasus ini," lanjutnya.
Baca juga: Perjalanan Karier Rudi S Gani Pengacara di Bone yang Tewas Ditembak saat Malam Tahun Baru
Peradi Bentuk Tim Investigasi
Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar akan mengerahkan tim investigasi khusus guna mengusut tuntas kasus penembakan yang menewaskan salah satu anggotanya itu.
Ketua Peradi Makassar, Jamil Misbach, memastikan tim ini akan diisi oleh para pengacara terbaik yang tergabung dalam Peradi.