TRIBUNNEWS.COM - Sebelum tewas ditembak saat merayakan tahun baru di Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/12/2024), pengacara Rudi S. Gani (49) menangani sejumlah kasus.
Istri korban, Maryam mengatakan ada enam kasus yang tengah ditangani sang suami.
Kasus itu adalah tiga perkara pidana, satu kasus perdata, dan dua lainnya perceraian.
Dari tiga perkara pidana, satu di antaranya baru saja ditangani oleh Rudi, yakni kasus penyerobotan.
Pada hari kejadian, Rudi bahkan sempat mendampingi kliennya yang berstatus terlapor.
"Kalau pidana yang satu ini sudah lama, yang kedua penyerobotan pengrusakan itu sementara berjalan, yang terakhir ditangani penyerobotan juga," ungkap Maryam, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (3/1/2025).
Sebelum tewas, Rudi sempat bercerita kepada sang kakak tentang pekerjaannya sebagai pengacara.
Kepada sang kakak, Rudi mengatakan kliennya sebentar lagi akan menjalani sidang.
"Sebelum meninggal, dia cuma bilang bahwa dia punya klien dan akan sidang," ujar Arifin, kakak korban di rumah duka Jl Kelurahan, Lorong 6, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Rabu (1/1/2025), dilansir Tribun-Timur.com.
Namun, Rudi tak pernah mengutarakan memiliki masalah dan lainnya.
Rudi hanya menyebut pada bulan depan akan menangani beberapa kasus di Kabupaten Bone.
Baca juga: Pesan Terakhir Rudi S Gani Sebelum Tewas Ditembak di Bone
"Dia tidak pernah bilang dapat ancaman atau lainnya," ungkapnya.
Arifin menuturkan Rudi banyak menangani kasus di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan
"Kasus yang ditangani itu kadang di Bone, Soppeng, Wajo, dan Pangkep. Kasus paling banyak ditangani di Kabupaten Bone. Di sana itu ada kasus pidana dan perdata," terangnya.
Adapun penembakan yang merenggut nyawa Rudi terjadi saat malam tahun baru.
Pada hari kejadian, Rudi menghabiskan waktu melayani kliennya di Kota Watampone.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Rudi pulang ke kediamannya di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja.
Rudi tiba di rumah pada sore hari. Ia kemudian bercengkrama bersama keluarga.
Setelahnya, Rudi makan malam bersama keluarga menyambut pergantian tahun.
Tak lama kemudian, Rudi ditembak OTK hingga nyawanya pun tak tertolong.
Rudi tewas setelah dua peluru bersarang di wajah dan bagian dadanya.
"Selepas ledakan itu, Rudi kemudian tersungkur dengan luka tembakan pada bagian wajah."
"Kemudian pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi," kata Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra saat dikonfirmasi, Rabu (1/1/2025).
Keluarga yang berada di lokasi kemudian membawa Rudi yang sudah tak sadarkan diri ke Puskesmas Lappariaja.
"Setelah tertembak, korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan," katanya.
Baca juga: Sebelum Tewas Ditembak, Rudi S Gani Sampaikan Amanah Penting untuk Keluarga
Belum diketahui apa motif penembakan ini.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Tim Labfor telah meneliti proyektil peluru yang bersarang di tulang leher korban.
Hasilnya, peluru tersebut bukan berasal dari jenis senjata api, melainkan senapan angin.
"Proyektil dibawa ke Labfor dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan senapan angin, bukan senjata api," ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol. Didik Supranoto, Kamis (2/1/2025).
Didik mengaku pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut terkait peluru yang digunakan pelaku.
"Peluru tersebut kaliber 8 milimeter, sekarang masih dalam penyelidikan," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Rudi S Gani Curhat Punya Klien dan Akan Segera Sidang ke Kakak Sebelum Tewas Ditembak
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Timur.com/Renaldi Cahyadi)