"Saat sampai di sini, langsung ditangani, langsung ke ruang operasi," tuturnya.
Ramli pun akhirnya bisa melewati masa kritisnya.
Begitu, Ramli saat ini masih belum sadarkan diri dan peluru masih belum berhasil diambil.
"Kemarin ada pendarahan di paru, masih pendarahan. Lalu dioperasi untuk membenarkan dulu bekas jalan pelurunya."
"Dari dokter baru ngabarin keadaan pasien baik dan sekarang menunggu tindakan kedua," sambungnya.
Minta Perlindungan LPSK
Anita juga mengatakan bahwa kini pihaknya tengah mengurus berkas untuk meminta pendampingan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Anita menuturkan, pihaknya meminta pendampingan LPSK atas saran dari RSCM.
"Pembiayaan kami dari pihak keluarga, cuma dari rumah sakit disarankan untuk mengurus ke lembaga LPSK disarankan. Sekarang lagi diurus, insyallah ada hasil."
"Iya untuk pendampingan, untuk segala macam," ujar Anita, dikutip dari TribunTangerang.com.
Sementara itu, Wakil Ketua LPSK, Sri Suparyati, menuturkan pihaknya mendorong agar keluarga korban segera melakukan permohonan pendampingan.
"Intinya LPSK mendorong pihak keluarga ya, sampaikan LPSK terbuka untuk menerima permohonan dari pihak ke keluarga," ujarnya.
Baca juga: Pengusaha Bongkar Lika-liku Mafia Mobil Rental, Ada Peran Wayang
"Silahkan ajukan permohonan," tambahnya.
Diketahui, aksi penembakan ini menewaskan seorang bos rental bernama Ilyas.
Ilyas merupakan bos rental yang tewas ditembak saat hendak menarik mobilnya sendiri yang diduga hendak digelapkan pelaku, Kamis (2/1/2024) dini hari.