TRIBUNNEWS.COM - Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si. merupakan Peneliti Utama bidang Budidaya dan Produksi Tanaman di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun).
Selain itu, ia juga menjabat sebagai Plt. Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), di Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Fadjry Djufry baru saja dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian pada Selasa (7/1/2025).
Pelantikan yang digelar di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 170/P Tahun 2024.
Fadjry Djufry menggantikan Zudan Arif Fakrulloh yang memperoleh promosi sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI.
Lantas seperti apa sosok Fadjry Djufry? Berikut profilnya.
Profil Fadjry Djufry
Fadjry Djufry lahir di Makassar pada 14 Maret 1969.
Ia merupakan putra ketiga dari pasangan Alm. Muhammad Djufry dan Alm. Chaerani.
20 Latihan Soal Matematika Kelas 5 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka & Kunci Jawaban, Keliling Bangun Datar
Download Modul Ajar Serta RPP Seni Rupa Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Link Download Materi
Fadjry Djufry menyelesaikan pendidikan dasar SDN Komp. Melayu di Makassar pada 1982, SMPN 7 di Makassar (1985), dan SMAN 4 di Makassar (1988).
Fadjry Djufry diketahui menamatkan pendidikan Sarjana pada bidang studi Agronomi di Universitas Hasanuddin, Makassar pada tahun 1993.
Baca juga: Mendagri Lantik Fadjry Djufry Sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan Gantikan Zudan Arif Fakrulloh
Pada tahun 2000, ia mendapatkan gelar Magister pada bidang studi Agroklimatologi/Pemodelan Tanaman di Institut Pertanian Bogor.
Tak sampai di situ, Fadjry Djufry juga menyelesaikan studi S3 di Institut Pertanian Bogor pada 2005.
Karier Fadjry Djufry telah malang melintang di bidang Pertanian.
Pada 1994, Fadjry Djufry menduduki posisi sebagai Kepala Rumah Tangga dan Perlengkapan Sub Balai Penelitian Hortikultura Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kemudian, ia diangkat menjadi Kepala Program dan Kerjasama Sub Balai Penelitian Hortikultura Jeneponto pada 1995-1996.
Masih di tahun yang sama, Fadjry Djufry mengemban jabatan sebagai Sekretaris Proyek SADP dan Peneliti BPTP Sulawesi Tenggara hingga tahun 1997.
Pada 2005, ia mengisi kursi jabatan Koordinator Program pada BPTP Kalimantan Selatan.
Tiga tahun kemudian, Fadjry Djufry terpilih sebagai Koordinator Program pada LPTP Sulawesi Barat.
Karier pria berusia 55 tahun itu semakin moncer.
Fadjry Djufry diangkat menjadi Kepala BPTP Papua periode 2008-2012.
Kemudian, ia diamanahi untuk menduduki posisi Kepala BPTP Sulawesi Selatan periode 2012-2015.
Pada 2015-2019, Fadjry Djufry terpilih sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun).
Barulah di bulan Februari 2019, Fadjry Djufry menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).
Selain itu, ia juga ditetapkan sebagai Peneliti Utama bidang Budidaya dan Produksi Tanaman di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun).
Baca juga: Profil Zudan Arif Fakrulloh, Kini Jabat Kepala BKN, Hartanya Rp5,7 Miliar
Pada 25 Januari 2022, Fadjry Djufry resmi diangkat sebagai Profesor Riset ke-630 di tingkat nasional dan ke-159 di Kementerian Pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan orasi Profesor Riset dengan judul "Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan".
Selain memegang jabatan struktural di lingkungan Balitbangtan, Fadjry Djufry juga aktif di dunia akademis.
Dikutip dari sdlp.bsip.pertanian.go.id, ia pernah mengajar sebagai Dosen Pasca Sarjana (S2) di Universitas Islam Makassar (2012-2015), Universitas Hasanuddin Makassar (2012-2015), dan Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin (2005-2007).
Tak hanya itu, ia juga aktif dalam beroganisasi.
Fadjry Djufry telah menerima penghargaan Satya Lancana Karya Satya XX Tahun, yang disematkan pada tanggal 17 Agustus 2019, sebagai penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya dalam bidangnya.
Selain itu, publikasi karya ilmiah dan hasil penelitiannya telah diterbitkan dalam berbagai media, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris, yang meliputi jurnal ilmiah, majalah, semi ilmiah, surat kabar, dan prosiding.
Berikut adalah buku, makalah penelitian, dan bahan seminar yang telah dipublikasikan:
- Penyusunan Model Perkembangan Tanaman Kelapa Sawit Berdasarkan Konsep Thermal Unit (2005)
- Identifikasi Permasalahan Petani Untuk Pengembangan Agribisnis Padi diLahan Rawa Lebak di Kabupaten Tanah Laut (2006)
- Teknologi Pemodelan Neraca Air Untuk Prediksi Ketersediaan Air dan Pengelolaan (2007)
- Integrasi Model Tanaman dan Model Ekonomi Untuk Pengelolaan Tanaman Jarak Kepyar (Ricinus communis L) di Indonesia (2008)
- Rancang Bangun Model Fenologi Tanaman Jarak Kepyar (Ricinus Communis L) (2009)
- Zonasi Tanaman Jarak Kepyar (Ricinus Communis L) Berdasarkan Integrasi Model Numerik dan Spasial (2010)
- Pengkajian Pengendalian Hama dan Penyakit Kakao di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua (2011)
- Teknologi Pengelolaan Lahan dan Air untuk Antisipasi Perubahan Iklim di Kabupaten Membramo Tengah Provinsi Papua (2012)
- Analisis Potensi Pengembangan Tanaman Jagung dan Rekomendasi Teknologi Spesifik Lokasi Di Kabupaten Keerom Provinsi Papua (2013)
- Keragaan Kelembagaan dalam Agribisnis Gula di Sulawesi Selatan (2014)
- Karakterisasi Klon Kakao Unggul Lokal Di Kebun Percobaan Sidrap dan Pucak Maros (2015)
- Reformasi Sistem Tanam untuk Meningkatkan Produktifitas Tebu (2016)
- Keragaman Fenotipe dan Genetik Kumbang Bronstispa Longissina (Coleoptera: Chrysomelidae) pada Tanaman Kelapa (2017)
- Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan (2022)
Organisasi:
- Ketua Umum PERHIMPI tahun 2019-2024
- Sekretaris I Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) tahun 2015-2018.
- Asosiasi Masyarakat Kompos Indonesia (AMPOSI) tahun 2005 hingga sekarang
- Ketua Forum Mahasiswa Pasca Sarjana (Wacana) IPB Bogor tahun 2000-2003 dan 1997-2004
- Ketua Forum Mahasiswa Pasca Sarjana Agroklimatologi Periode tahun 2000-2004.
Harta Kekayaan
Fadjry Djufry tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp15,9 miliar.
Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia terakhir kali melaporkan hartanya di LHKPN KPK pada 27 Februari 2024 untuk Periodik 2023.
Harta terbanyak Fadjry Djufry berasal kas dan setara kas senilai Rp10,5 miliar.
Selain itu, ia juga memiliki tanah dan bangunan di wilayah Makassar, Kotabaru, Bogor dan Gowa, senilai total Rp5 miliar.
Berikut daftar harta kekayaan milik Fadjry Djufry.
DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 5.070.500.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 157 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA MAKASSAR , HASIL SENDIRI Rp. 375.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 157 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA MAKASSAR , HASIL SENDIRI Rp. 480.000.000
3. Tanah Seluas 250000 m2 di KAB / KOTA KOTABARU, HASIL SENDIRI Rp. 109.000.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 38 m2/72 m2 di KAB / KOTA KOTA MAKASSAR , HASIL SENDIRI Rp. 526.000.000
5. Tanah Seluas 340000 m2 di KAB / KOTA KOTABARU, HASIL SENDIRI Rp. 121.000.000
6. Tanah dan Bangunan Seluas 355 m2/118 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 1.907.000.000
7. Tanah Seluas 251 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 1.025.000.000
8. Tanah Seluas 13000 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp. 221.500.000
9. Tanah Seluas 20000 m2 di KAB / KOTA GOWA, HASIL SENDIRI Rp. 306.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 340.000.000
1. MOBIL, HONDA HRV Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp. 340.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 18.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp.---
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 10.525.857.531
F. HARTA LAINNYA Rp.---
Sub Total Rp. 15.954.357.531
III.HUTANG Rp.---
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 15.954.357.531
(Tribunnews.com/Falza) (TribunTimur.com/Sudirman)