News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siapakah HABRINK/1 yang Disebut Sebagai Agen CIA dari Indonesia?

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Program HABRINK dijalankan secara klandestin, tanpa sepengetahuan Pemerintah Indonesia dan juga Pemerintah Uni Soviet.

Secara spesifik program ini ingin memperoleh data mengenai sistem rudal SA-2 Guideline, rudal antikapal Styx, dan kapal selam kelas Whiskey.

Di antara operasi serupa yang pernah digelar CIA, HABRINK merupakan operasi yang paling sukses dalam memproduksi data teknis ketiga jenis persenjataan itu.

Data mengenai Tu-16, rudal Kennel, KRI Irian yang merupakan kapal jelajah kelas Sverdlov juga diperoleh dari program HABRINK.

Dalam waktu nyaris semalam, AS langsung dapat menutup celah pemahaman mereka atas sistem senjata Soviet, dan tentu saja mempersiapkan penangkalnya.

HABRINK/1 bahkan berhasil menyerahkan fisik dari sistem pengendali rudal SA-2 Guideline yang menjadi momok bagi para penerbang AL dan AU AS di Vietnam.

Berkat informasi dan perangkat keras yang diserahkan ini, dalam waktu singkat para ilmuwan AS bisa mendeduksi sistem komunikasi dan frekuensi radio terenkripsi yang digunakan untuk mengarahkan rudal SA-2 ke sasaran.

Mereka juga menciptakan perangkat jamming yang efektif atas radar SA-2. Selain SA-2, HABRINK/1 berhasil pula memberikan sistem antena dan pemandu giroskop rudal Styx.

Lalu apa motif HABRINK/1?

Hal ini tidak diungkap secara gamblang, tetapi yang jelas adalah adanya imbalan ekonomi.

HABRINK/1 dan jaringannya yang mengumpulkan data dari berbagai pangkalan AURI, ALRI, dan AD konon menerima imbalan finansial senilai USD300.000 dari CIA.

Jika dihitung per dokumen, HABRINK/1 menerima USD175 per dokumen. Jadi kalau dihitung-hitung, HABRINK/1 menyerahkan hampir 2.000 dokumen!

Mengenai siapakah orang Indonesia yang menjadi agen HABRINK/1, CIA yang sudah merilis dokumen-dokumennya dari tahun 1950 hingga 1980-an melalui Freedom of Information Act (FOIA) tidak pernah mengungkap siapa mereka sebenarnya.

Namun dengan sistem distribusi informasi di Angkatan Bersenjata yang sangat terbatas antar angkatan pada saat itu, keberhasilan mengumpulkan dokumen teknis dari ketiga angkatan adalah sebuah upaya yang hanya dapat dilakukan oleh seseorang di tempat yang tinggi.

CIA sendiri memberi petunjuk bahwa HABRINK merupakan kriptonim, atau singkatan yang memiliki unsur kriptografi.

Jika penamaan agen lazimnya mengikuti suatu penciri khusus, maka jika kita menghapus kata ‘ABRI’ dari HABRINK, maka tersisa inisial HNK. Siapakah dia?

Rahasia HABRINK/1 mungkin tidak akan pernah terungkap, terkubur oleh pasir waktu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini