TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli psikologi dan zoologi Profesor Phyllis Lee menghabiskan sebagian besar hidupnya di Kenya untuk mempelajari gajah Afrika.
Dari tahun-tahun penelitiannya yang mendalam itu dia menyampaikan sejumlah pengetahuan yang tidak biasa ini. Berikut ulasannya:
1. Di dunia gajah, peran nenek sangat penting
Penelitian Phyllis dimulai pada tahun 1972 saat dia mempelajari sejumlah keluarga gajah yang rata-rata memiliki tujuh anggota. Sekarang, berkat program konservasi, jumlah itu telah meningkat menjadi 16.
Satu keluarga gajah yang dia tangani memiliki lebih dari 50 anggota keluarga: Phyllis tahu siapa yang melahirkan saat berada di keluarga ini, siapa yang membantu mereka melahirkan, dan siapa yang merawat bayi-bayi gajah.
Dia mengatakan, "Jika ada seekor nenek gajah hadir dalam keluarga gajah, maka peluang bayi gajah untuk bertahan hidup, akan lebih besar."
2. Komunikasi suara menjaga kebersamaan
Gajah menggunakan komunikasi vokal untuk menyapa dan juga untuk mengidentifikasi individu lain dari keluarga yang berbeda.
Menurut Phyllis mereka bisa membedakan teman dari musuh.
"Dulu, salah satu rekan saya memainkan rekaman suara gajah asing - gajah betina yang direkam dari Afrika bagian selatan, benar-benar asing. Dan mereka langsung menyasar mobil kami. Saya tidak pernah begitu takut."
3. Menonton gajah di TV beda dengan kenyataan di alam bebas
"Gajah sangat lambat dan teguh, dan menghabiskan sebagian besar waktu untuk makan. Interaksi sangat terbatas dan jarang. Sebagian besar hari Anda akan dihabiskan untuk menonton gajah makan," ungkapnya.
"Saya mengawasi gajah di dekat Gunung Kilmanjaro dan bisa mengikuti gajah hampir kemana pun mereka pergi. Gajah sangat tenang. Ketika mereka sudah terbiasa dengan kita, mereka akan datang dan menghampiri mobil kita dan membawa bayi mereka ke dekat mobil."