Mereka menyebut, kemungkinan ada kemiripan dengan ekosistem lautan dalam. Ada fitoplankton dan zooplankton yang menjadi makanan penting.
Kini tinggal selangkah lagi untuk menguji hipotesis mereka.
Pada pelayaran selama tiga minggu, para peneliti akan mengumpulkan makhluk hidup yang hidup di dasar laut, seperti mikroba dan plankton, sedimen serta sampel air.
Selain itu mereka juga akan mendokumentasikan bukti mamalia baru atau burung yang mungkin telah berimigrasi ke perairan terbuka.
Meski mengaku sama sekali tak ada gambaran dengan apa yang ada di lokasi, para peneliti antusias dengan ekspedisi ini.
"Kami pergi ke daerah di mana kami tidak tahu apa yang akan kami temukan dan ini adalah hal yang menarik. Tapi kami berharap akan menemukan hal yang luar biasa," papar Linse.
Dan yang pasti perjalanan tersebut merupakan kesempatan langka yang harus segera dimanfaatkan, sebab jendela observasional alami semacam itu terkadang membutuhkan waktu 10.000 tahun untuk terbuka.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Ekspedisi Dunia Tersembunyi Antartika Berlanjut, Ada Apa di Sana?