Menurut Surono, gempa bumi memang dapat memengaruhi aktivitas gunung api, tapi tidak semuanya.
Sebagai contoh, gempa Lombok beberapa waktu lalu tidak memengaruhi aktivitas gunung Agung maupun gunung Rinjani.
Hal yang sama juga terjadi pada gempa Palu.
Baik Kasbani maupun Surono mengatakan, bagaimana gempa bumi memengaruhi gunung api bergantung pada kondisi gunung api itu sendiri.
"Hanya jika kantung magma (pada gunung api) penuh, tekanan dari guncangan gempa dapat meningkatkan aktivitas gunung api."
"Bahkan kadang kala bisa diikuti letusan," terang Surono.
Surono berkata, setelah terjadi gempa Lombok memang ada aktivitas pada gunung Rinjani.
Namun, tidak sampai membuat Rinjani erupsi.
"Kalau yang sekarang ini, gempa Palu, gunung yang paling dekat adalah gunung Colo. Tetapi (gunung) Colo tidak menunjukkan aktivitas."
Kalau gunung Soputan letaknya jauh (dari Palu) dan aktivitas sudah ada jauh sebelum gempa," ujar Kasbani lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soputan dan Gamalama Erupsi, Apa Gempa dan Letusan Gunung "Menular"?"