TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan hilang kontak setelah take off dari bandara Soekarno-Hatta pada pukul 6.20 WIB.
Pesawat dijadwalkan mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 dan mulai kehilangan kontak serta tidak terlihat di radar sejak pukul 6.33 WIB.
Basarnas kemudian memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh pada Senin (29/10/2018).
Yusuf Latif, selaku Humas Basarnas mengatakan bahwa pesawat Lion Air JT 610 Sudah dipastikan jatuh di perairan Laut Jawa dekat daerah Karawang, Jawa Barat.
Deputi Operasional dan Siap Siaga Basarnas, Nugroho Budi W, mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan jatuhnya pesawat Lion Air JT610 akan dilakukan selama satu minggu.
Hal itu didasarkan pada Standar Operasi Prosedur (SOP) yang berlaku.
Sementara standar operasi dilakukan selama 7 hari, berapa lama proses pembusukan jadsad di air?
Baca: Osvaldo Haay Jadi Pemain Terbaik Pekan 27 Liga 1 Namanya Bakal Masuk Skuat Timnas Indonesia
Dilansir dari Science Focus, dekomposisi tubuh itu sendiri tergantung pada suhu, kedalaman, dan pengaruh bakteri yang dapat menghambat pengembungan tubuh karena gas.
Kulit akan menyerap air dan jaringan-jaringan di bawahnya akan mulai mengelupas pada waktu sekitar seminggu.
Proses itu pun diikuti serangkaian kejadian yang terjadi pada tubuh, seperti gigitan ikan, kepiting, dan kutu laut yang ikut mengkonsumsi.
Jika air dingin, maka lingkungan akan mendorong pembentukan adipocere.
Adipocere adalah zat sabun yang terbentuk dari lemak di tubuh guna melindungi sebagian tubuh terhadap dekomposisi.
Dalam perairan dingin dengan suhu mencapai di bawah 7° C, dalam beberapa minggu tubuh akan tetap utuh.
Membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk menjadikan tubuh itu menjadi tulang-tulang.