News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Planet Mars: ''Rumah Baru'' yang Didominasi Lautan Pasir

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(OMSI) Replika permukaan planet MARS.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Mendaratnya InSight secara aman di permukaan Mars, membuat tim misi Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, Amerika Serikat (AS) kini sibuk mempelajari lebih banyak mengenai situs pendaratan pesawat ruang angkasa.

Mereka menyadari bahwa pesawat ruang angkasa telah menyentuh target, saat InSight mendarat di Mars pada 26 November lalu.

Target tersebut adalah sebuah daratan lava bernama Elysium Planitia.

Saat ini mereka juga telah menentukan bahwa kendaraan tersebut tengah mendarat dengan kemiringan sekitar 4 derajat di dalam kawah dangkal yang dipenuhi debu dan pasir yang disebut sebagai 'cekungan'.

InSight sebelumnya telah direkayasa untuk bisa beroperasi pada permukaan planet itu dengan kemiringan hingga 15 derajat.

Baca: Menpar Arief Yahya Memukau Peserta SAIK 2018

Seperti yang disampaikan oleh Manajer proyek InSight Tom Hoffman dari JPL.

"Tim sains selama ini berharap bisa mendarat di daerah berpasir dengan beberapa batu, karena kami memilih lokasi pendaratan, jadi ya kami cukup puas," kata Hoffman.

"Tidak ada landasan pendaratan atau landasan pacu di Mars, jadi turun di daerah yang pada dasarnya terlihat seperti sebuah kotak pasir besar tanpa batu berukuran besar, seharusnya membuat penyebaran instrumen lebih mudah dan memberikan tempat yang bagus bagi kami untuk mulai menggali,".

Dikutip dari laman mars.nasa.gov, Selasa (4/12/2018), faktor kemiringan dalam melakukan pendaratan juga merupakan hal yang dianggap penting dalam menentukan apakah InSight berhasil dalam misinya untuk mendarat.

Bebatuan dan lereng juga dapat mempengaruhi kemampuan InSight untuk bisa menempatkan probe aliran panasnya yang juga dikenal sebagai 'mole' atau HP3, serta seismometer ultra sensitif yang dikenal sebagai SEIS, di atas permukaan Mars.

Dalam misi kali ini, menyentuh lereng yang terlalu curam ke arah yang salah, juga dapat membahayakan kemampuan pesawat ruang angkasa untuk mendapatkan output daya yang memadai dari dua susunan matahari.

Sementara mendarat di samping batu besar juga bisa mencegah InSight dari kemampuannya membuka salah satu susunan tersebut.

Bahkan kedua array sepenuhnya langsung dikerahkan setelah pendaratan dilakukan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini