Kemudian, pemerintah mendatangkan pesawat CN 295 berkapasitas 2,4 ton yang sudah berada di Pekanbaru.
Pemerintah juga mendatangkan satu unit pesawat Hercules dengan kapasitas 5 ton yang rencananya sampai di Pekanbaru, Senin (16/9/2019).
Agus menyampaikan, operasi tersebut sangat tergantung keberadaan awan yang berpotensial hujan.
Jika awan tersebut terdeteksi, pesawat akan diterbangkan dan mengeluarkan bahan semai di atas awan untuk menciptakan hujan buatan.
"Saat pesawat terbang sampai di awan yang potensial hujan maka petugas membuka keran dan garam akan keluar melalui pipa untuk menaburi awan dengan garam."
"Bahan semai garam NaCl akan mengikat butiran-butiran air dalam awan, kemudian menggumpal menjadi berat dan akhirnya jatuh menjadi hujan," tutur dia.
Untuk saat ini, tim di lapangan masih menunggu keberadaan awan potensial dalam jumlah cukup banyak.
"Tim masih menunggu sampai pertumbuhan awan potensial cukup banyak dan kemudian dilakukan operasi TMC," kata Agus.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Atasi Karhutla di Riau, Pemerintah Siagakan 3 Pesawat untuk Hujan Buatan"
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Devina Halim/Ambaranie Nadia Kemala Movanita)