TRIBUNNEWS.COM - Fenomena Gerhana Matahari Cincin akan menghiasi langit sebagian wilayah Indonesia, Kamis (26/12/2019) besok.
Sementara sebagian wilayah Indonesia lain, seperti Jakarta hanya bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.
Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi.
Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.
Secara umum, Gerhana Matahari Cincin terjadi setiap satu hingga dua tahun sekali.
Gerhana Matahari Cincin terakhir terjadi pada 26 Februari 2017.
Dalam enam tahun ke depan, Gerhana Matahari Cincin terjadi pada Kamis (26/12/2019), 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024.
Dari semua tanggal ini, hanya Gerhana Matahari Cincin pada esok hari yang dapat diamati dari wilayah Indonesia.
Sayangnya, tidak semua wilayah Indonesia dapat menyaksikan Gerhana Matahari Cincin secara sempurna.
Dikutip dari situs gerhanaindonesia.id milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Gerhana Matahari Cincin hanya bisa disaksikan di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Sementara wilayah lain di Indonesia hanya akan menikmati Gerhana Matahari Sebagian sekitar tengah hari, tergantung lokasi pengamatan.
Misalnya di daerah Sumatera Selatan mencapai 80 persen, sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80 persen.
Sementara itu, wilayah lain di Indonesia dapat melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20 persen di wilayah selatan Papua.
Untuk wilayah Bandung, bulan menutupi 70 persen permukaan matahari.