Namun, metode sentuhan tersebut tetap tergantung atas persetujuan klien.
Kendati demikian, Adib merasa kurang cocok dengan metode terapi yang menggunakan sentuhan.
"Kalau udah ada sentuhan rasanya kurang tepat walaupun dalam metode-metode tertentu memang ada sentuhan," tutur psikolog dari www.praktekpsikolog.com yang berkantor di Bintaro, Jakarta Selatan.
"Tapi saya sarankan kalau ada sentuhan, antara klien dan psikolog itu jenis kelaminnya sama," sambungnya.
Cara Mengenali Permintaan Tak Wajar
Sementara itu, Adib juga menerangkan mengenai bagaimana cara mengenali permintaan tak wajar saat sedang dalam sesi training atau konseling bersama psikolog.
Sentuhan dalam sesi terapi dapat disebut tak wajar apabila mulai menyentuh bagian-bagian tubuh selain tangan, kaki, dan kepala.
"Yang jelas kalau dia mau menyentuh selain tangan, selain kaki, kepala, itu kemungkinan besar nggak wajar, itu bisa aja terjadi pelecehan," terangnya.
Kalaupun akan melakukan sentuhan, Adib menuturkan, seorang psikolog pasti akan memberi penjelasan sebelum terapi dimulai.
"Dia akan menjelaskan kalau nanti ada sentuhan begini, begini, gitu," jelas Adib.
"Sebelum ada terapi, ada kesepakatan dulu," lanjutnya.
Cara Memilih Psikolog
Semenjak dugaan pelecehan seksual yang dilakukan DS merebak, tak sedikit masyarakat yang menjadi khawatir untuk melakukan konsultasi kepada psikolog.
Adib mengatakan terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk memilih psikolog yang tepat.