News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mungkinkah Corona Menjadi Virus Musiman? Ini Kata Ilmuwan

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MASKER dan DISINFEKTAN LARIS-Apoteker melayani warga beli cairan disinfektan, maupun warga yang mencari masker , nyatanya stok masker habis dan disinfektan menipis stoknya di Apotek XS Smart Jalan Palang Merah Kecamatan Samarinda Ulu Kalimantan Timur, Selasa (3/3/2020).Selain masker yang harganya melambung dari 3500 sampai 280.000 per kotak kemasan cairan disinfektan juga laris diburu warga demi pencegahan wabah disebabkan virus Corona vid. (TRIBUNKALTIM.co/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

McGraw dari Penn State University menjelaskan ada banyak faktor yang dapat menentukan bagaimana dan kapan virus tersebut akan berhenti.

"Tingkat penyebaran virus, efektivitas dari pengendalian infeksi virus, cuaca, dan kekebalan tubuh manusia sepertinya akan memainkan peran penting untuk menentukan nasib ke depannya," ucapnya.

Para peneliti membandingkan dengan dua virus corona mematikan lainnya, yaitu SARS dan MERS, untuk dapat lebih memahami bagaimana Covid-19 akan bekerja pada musim panas nanti.

"SARS dan MERS tidak dipengaruhi oleh musim. Wabah SARS memang berakhir pada Juli, namun tidak jelas apakah itu karena cuaca atau tidak. MERS sama sekali tidak menunjukkan tanda bahwa dia dipengaruhi oleh musim," kata Thomas Bollyky, Direktur Global Health Program di Washington D.C.

Apalagi tidak semua negara di dunia mengalami musim panas pada waktu yang sama, sedangkan virus ini telah menyebar secara global.

Para ahli memperingkatkan, meskipun nanti penyebaran virus menunjukkan penurunannya di dunia bagian utara saat musim panas berlangsung, bisa jadi bagian selatan justru semakin rentan terhadap penyebaran virusnya.

Selain itu, meskipun virus corona dapat mereda saat musim panas, ada kemungkinan virusnya akan kembali pada musim dingin.

Oleh karena itu, para ahli memeringatkan para pejabat kesehatan publik untuk tidak bergantung dengan suhu panas dan tetap mengontrol perkembangan virus corona agar virus ini tidak menjadi penyakit musiman.

"Hal yang harus dilakukan adalah kesiapsiagaan kesehatan masyarakat dan kebijakan untuk mengurangi jumlah orang yang terinfeksi (virus corona), melindungi para pekerja kesehatan, dan meningkatkan kemampuan diagnosa dan pelayanan terhadap orang-orang sakit," jelas Bollyky.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mungkinkah Corona Menjadi Virus Musiman? Ilmuwan Jelaskan"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini