Selain menggandeng PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, Universitas Airlangga juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo.
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Inovasi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Ali Ghufron Mukti menegaskan pentingnya sinergi yang dilakukan antara pemerintah, akademik dan pelaku industri (triple helix).
Hal ini dilakukan dalam upaya mewujudkan pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19) namun berbasis pengetahuan.
Pernyataan tersebut disampaikannya usai memberikan kuliah umum Dies Natalis ke-66 Universitas Airlangga (Unair) bertajuk 'Menuju Ekonomi Indonesia Berbasis Inovasi', di Universitas Airlangga.
Menurutnya, para inovator dan peneliti harus turut andil dalam sinergi ini.
"Makanya bahwa triple helix itu sangat penting, jadi kita harus mendorong untuk kerja sama antara inovator, peneliti dengan industri," kata Ghufron.
Jika kolaborasi itu telah terjalin dan industri ikut bergabung, maka industri ini harus bisa menjalankan fungsinya yakni memasarkan produk inovasi tersebut agar bisa digunakan di fasilitas kesehatan, yakni rumah sakit.
Selanjutnya, pemerintah juga harus memberikan bantuan terkait pengadaan fasilitas penunjangnya seperti peralatan untuk mengembangkan inovasi tersebut.
"Dan (industri) harus bisa memasarkan. tapi itu tidak cukup, maka pemerintah juga mendorong untuk pengadaan peralatan dan inovasi untuk dimanfaatkan, terutama untuk yang inovasi anak bangsa," pungkas Ghufron.