Sementara untuk bidang forensik, reads dari hasil sekuensing dapat digunakan untuk mengidentifikasi pelaku pembunuhan, penyebaran virus HIV/AIDS atau yang lainnya, dengan membandingkan DNA virus HIV/AIDS yang ditemukan pada korban dengan DNA virus HIV/AIDS yang ditemukan pada terduga pelaku.
Tidak hanya itu, sekuensing juga bisa digunakan di bidang pertanian, untuk mengidentifikasi biomarker pada tanaman bibit unggul.
Pada bidang perikanan di Indonesia, dengan teknologi sekuensing memungkinkan untuk menciptakan bibit unggul dari varietas ikan yang ada di Indonesia.
"Pada dunia kesehatan, teknologi sekuensing juga memungkinkan untuk menciptakan obat khusus untuk pengobatan yang disesuaikan dengan genom pasien agar lebih tepat dan efektif," katanya.
Apalagi, Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas yang sangat melimpah yang dapat diurutkan untuk diteliti kegunaan dan manfaatnya.
Sehingga diperlukan lebih banyak lagi mesin-mesin NGS, beserta SDM agar dapat mempercepat pemetaan dan proses sekuensing seluruh biodiversitas yang ada di Indonesia.
Dia mengatakan, akan lebih baik lagi jika ada klaster-klaster penelitian untuk topik-topik penelitian yang memanfaatkan mesin NGS di Indonesia.
Apalagi sebenarnya ada banyak klaster penelitian yang dapat dibuat, seperti penelitian pada manfaat tanaman herbal, penelitian untuk penyakit menular, penelitian untuk kanker, penelitian filogenetik, penelitian epigenetik, personalized medicine, penelitian pada bidang pertanian dan lain sebagainya.
"Dari sana dapat dilihat jika cakupan penelitian yang memanfaatkan teknologi NGS ini sangat luas sekali dan andil Bioinformatika sangat besar untuk kemajuan penelitian biologi molekuler dari tahap perancangan metode penelitian, menganalisa data sampai ke tahap menginterpretasikan data," jelas David.