TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai fenomena badai luar angkasa berikut ini.
Belum lama ini, ilmuwan telah mendeteksi adanya badai luar angkasa.
Fenomena tersebut merupakan temuan pertama kali dalam sejarah para ahli.
Badai dengan hujan elektron ini tampak berputar-putar di atas Kutub Utara Bumi.
Dikutip dari nbcnews.com, para ilmuwan mengatakan pekan lalu mereka mengamati fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Robot NASA Berhasil Mendarat di Mars, Bagikan Potret Pertama Menjejakkan Kaki di Planet Merah
Baca juga: Inilah Berbagai Tempat dengan Cuaca Ekstrem di Bumi, Ada yang Mirip Planet Mars
Massa plasma berputar-putar selebar 620 mil yang bergolak selama berjam-jam di atmosfer atas Bumi, berupa hujan elektron.
Lantas, apa itu badai luar angkasa?
Para peneliti menyebut gangguan tersebut sebagai badai luar angkasa karena menyerupai dan berperilaku seperti sistem badai berputar yang secara rutin menghantam garis pantai di seluruh dunia.
Namun hingga saat ini, mereka belum diketahui keberadaannya.
"Itu benar-benar tidak diharapkan," kata Larry Lyons, seorang profesor ilmu atmosfer dan kelautan di Universitas California, Los Angeles.
"Itu bahkan tidak diketahui secara teoritis," tambahnya.
Lyons adalah satu diantara penulis studi tentang penemuan tersebut, yang menyoroti peristiwa cuaca luar angkasa , yang dipublikasikan secara online pada 26 Februari di jurnal Nature Communications.
Ilmuwan dari China, Amerika Serikat, Norwegia, dan Inggris menemukan badai antariksa saat menyisir pengamatan satelit dari Agustus 2014.
Saat satelit mengorbit di sekitar planet dan melewati Kutub Utara, mereka melihat sekilas gangguan besar di atmosfer bagian atas.