News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ingin PTM Bebas Covid-19, Siswa SD di Klaten Ciptakan Automatic Ozone Machine untuk Sterilkan Udara

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Eko Pujiyanto dan Adiyatma Faturohman saat memamerkan automatic ozone machine buatannya, Kamis (21/10/2021).

"Ozon ini bisa membunuh atau mensterilkan ruangan dengan tingkat keakuratan sampai 90 persen," ulasnya.

Menurut Agur, cara kerja dari alat tersebut cukup sederhana, dimana alat berbentuk segi panjang itu bisa mengeluarkan ozon dan lalu disemburkan melalui kipas dari dalam alat itu.

Saat alat itu hidup, ruangan kelas harus dikosongkan untuk mensterilkan udara yang ada.

Alat itu, lanjutnya membutuhkan energi sebesar 300 watt dengan hasil sekitar 10 gram per jam.

"Proses pembuatan alat ini sudah satu bulan yang lalu. Ini memang ide dari kedua siswa itu, selama ini kan sudah belajar soal robotika dan sekarang mereka mau mengaplikasikannya," imbuh dia.

Muhammad Eko Pujiyanto (11) dan Adiyatma Faturohman (11), pelajar kelas 5 SDN 2 Butuhan, menunjukan hasil rakitan Automatic Ozone Machinenya, di SDN 2 Butuhan, Desa Butuhan Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Kamis (21/10/2021). (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

Ingin Sekolahnya Aman Dari Covid-19

Dua pelajar kelas 5 di SDN 2 Butuhan, Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten berhasil merakit Automatic Ozone Machine.

Mereka membutuhkan waktu 1 bulan untuk merakit benda tersebut.

Kedua pelajar tersebut, diketahui bernama Muhammad Eko Pujiyanto (11) dan Adiyatma Faturohman (11), warga Desa Transan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten.

Ditemani Adiyatma Faturohman, Muhamad Eko Pujiyanto mengatakan ia dan rekannya merakit mesin tersebut agar ia dan teman-temannya dapat sekolah dengan aman dari Covid-19.

"Kami membuat benda ini untuk mengurangi dampak penularan, kami membuat alat tersebut agar bisa digunakan di sekolah," kata Eko kepada TribunSolo.com, kamis (21/10/2021).

Eko mengatakan, biaya yang digunakan membuat mesin tersebut sekitar Rp 750 ribu.

Dapat Hadiah, Mesinnya Langsung Dipesan
Sementara itu, Kepala SDN 2 Butuhan, Suwanto mengatakan jika pihak sekolah sangat mengapresiasi karya dua siswa itu karena memiliki keahlian dalam bidang robotika.

"Karya anak ini sangat kami apresiasi, kita berencana untuk mengembangkan ini dan di pasang di setiap ruangan. Sekarang kan baru uji coba satu," ucapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini