Jika burung kemudian gagal kembali pada waktu musim kawin, pasangannya dapat pindah dengan pasangan baru.
Teori lain adalah hormon stres albatros naik di lingkungan yang lebih keras, seperti saat air lebih hangat.
Baca juga: Mengenal Ancaman Perubahan Iklim Global, Dampaknya Terhadap Bumi dan Upaya Penanggulangan
Dengan kondisi perkembangbiakan yang lebih sulit dan kelangkaan makanan, hal itu dapat menyebabkan lebih banyak stres dan pasangan disalahkan atas "kinerja buruk" mereka - yang pada akhirnya dapat memicu perceraian, kata Francesco.
Penelitian ini dilakukan lantaran banyak populasi albatros di laut internasional yang bermasalah.
Data dari tahun 2017 menunjukkan jumlah pasangan albatros yang berkembang biak mengalami penurunan.
Francesco mengatakan fenomena ini mengkhawatirkan bagi daerah di mana populasi albatros terbatas.
"Suhu naik dan akan naik, jadi ini mungkin menimbulkan lebih banyak gangguan," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)