Kemudian, ada ulat kupu-kupu raja yang memakan tanaman milkweed beracun, yang memberi mereka racun di masa dewasa.
Salah satu hewan paling beracun di dunia katak racun emas Kolombia (Phyllobates terribilis) mengonsentrasikan batrachotoxin, mungkin dari kumbang kecil dalam makanannya, dan mengeluarkannya dari kelenjar di kulit.
Baca juga: Busa Beracun Cemari Sungai Delhi India
Satu ekor katak racun emas Kolombia dapat menghasilkan racun yang cukup untuk membunuh beberapa orang.
Cara hewan mengeluarkan racun
Metode yang populer bagi banyak makhluk berbisa untuk mengeluarkan racun adalah dengan gigitan beracun.
Laba-laba dan ular, misalnya, mengeluarkan racun mereka melalui taring berlubang yang dapat mematikan sistem saraf dan peredaran darah mangsanya.
Beberapa kadal, termasuk komodo raksasa, memiliki air liur yang berbisa. Solenodon, mamalia langka mirip tikus dari Karibia, juga memiliki gigitan berbisa.
Keong laut kerucut menggunakan gigi yang dimodifikasi sebagai tombak berbisa untuk menjerat mangsa kecil, tetapi dapat menyuntikkan racun yang cukup untuk membunuh hewan yang lebih besar.
Hewan berbisa lainnya menyuntikkan racun mereka dengan sengat atau tulang belakang, seperti ikan batu , yang menyimpan racun di tulang belakang sirip punggungnya, atau katak Greening, yang menggunakan duri kecil di kepalanya untuk menyerang pemangsa.
Hewan beracun dan berbisa di saat yang sama
Dalam kasus yang jarang terjadi, hewan tertentu dapat menjadi berbisa dan beracun pada saat yang bersamaan.
Contohnya adalah ular kobra yang menggigit dan menyemprotkan racun yang menyakitkan dan dapat membutakan mata berkat pori-pori di taringnya.
Hal ini membuat ular kobra juga menjadi hewan yang beracun.
Beberapa ular di Asia Tenggara memiliki gigitan berbisa serta memakan kodok beracun, mencuri racun amfibi tersebut, dan mengeluarkannya di kelenjar leher mereka.
Dengan demikian, jawaban untuk "apakah ular berbisa atau beracun?" adalah mungkin keduanya. (Lulu Lukyani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Perbedaan Hewan Berbisa dan Hewan Beracun?"