Tabrakan dengan kapal dapat menyebabkan cedera besar atau kematian dan menyebabkannya terdampar.
4. Polusi suara di laut
Polusi suara, termasuk suara dari penggunaan sonar dan survei seismik, dapat mengganggu kemampuan paus untuk berkomunikasi dan bernavigasi.
Spesies laut dalam yang hidup di lautan terbuka, seperti paus paruh, sangat rentan terhadap sonar, bahkan dari jarak kiloan meter. Misalnya, aktivitas sonar angkatan laut diduga terkait dengan rangkaian terdamparnya paus paruh di Guam.
Robinson menunjukkan bahwa paus mungkin adalah hewan yang paling canggih secara akustik di Bumi.
Suara dapat merambat lebih cepat melalui air daripada udara dan mempertahankan intensitasnya lebih lama, oleh sebab itu suara bisa menyebabkan cedera pada telinga mereka.
“Setiap kali paus mencoba menyelam, tekanannya tidak seimbang,” kata Robinson.
Karena tidak dapat menyelam, paus tidak dapat berburu sehingga menjadi kurang gizi dan dehidrasi. Kondisi mereka pun kian melemah. Mereka akan hanyut mengikuti arus dan, akhirnya, berakhir di pantai. (Lulu Lukyani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Penyebab Hewan Laut Sering Terdampar di Pantai Menurut Ilmuwan"