TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menginformasikan 5 hal unik dari fenomena Aphelion 2022.
Aphelion merupakan fenomena di mana Bumi berada di posisi terjauh dengan Matahari.
Posisi Bumi yang menyebabkan fenomena Aphelion terjadi lantaran Bumi mengorbit Matahari dalam lintasan elips yang berbentuk oval, bukan lingkaran.
Pada bulan Januari, Bumi berada sekitar 3 juta mil lebih dekat ke Matahari daripada bulan Juli.
Baca juga: Mengenal Aphelion, Fenomena Bumi Berada di Titik Terjauh dari Matahari, Apa Dampaknya?
Baca juga: 10 Fenomena Langit 2022 Paling Dinanti: Puncak Hujan Meteor Quadrantid hingga Hujan Meteor Geminid
1. Nama Aphelion Berasal dari Bahasa Yunani Kuno
Mengutip lapan.go.id, fenomena Aphelion 2022 merupakan keadaan dimana titik orbit Bumi terjauh dari Matahari.
Fenomena Aphelion ini terjadi karena orbit Bumi tidak melingkar dengan sempurna melainkan berbentuk elips.
Nama Aphelion berasal dari bahasa Yunani kuno, yakni 'Apo' yang berarti jauh dan 'helios' yang artinya Matahari.
2. Fenomena Aphelion 2022 Jatuh Pada Bulan Juli
Aphelion selalu terjadi di awal Juli tiap tahunnya, sekitar dua minggu setelah titik balik Matahari Juni.
Fenomena Aphelion terjadi selama musim panas di belahan Bumi bagian utara.
Tepatnya, fenomena Aphelion akan terjadi pada 4 Juli pukul 3:10 a.m EST.
Tahun 2022 ini, Bumi akan berada 94.509.598 mil dari Matahari di Aphelion.
Baca juga: Fenomena Puncak Hujan Meteor Quadrantid Terjadi 4 Januari 2022, Bisa Diamati Tanpa Alat Bantu Optik
Baca juga: Selasa Dini Hari, Puncak Hujan Meteor Quadrantid, Jadi Fenomena Astronomis Pertama Tahun 2022
3. Fenomena Aphelion 2022 Tidak Berdampak pada Suhu di Bumi