Sehingga, Bulan perbani akhir ini sudah dapat disaksikan sejak terbit saat tengah malam dari arah timur, transit di arah utara setelah terbit Matahari dan kemudian terbenam di arah barat setelah tengah hari.
Bulan berjarak 374.671 km dari Bumi (geosentrik) dan berada di sekitar konstelasi Virgo.
Baca juga: Apa Itu Moon Phase? Fenomena Astronomi saat Sudut Matahari, Bumi, dan Bulan Berubah
Baca juga: 5 Fakta Unik Fenomena Aphelion 2022, Titik Terjauh Bumi dengan Matahari
28 Januari – Konjungsi Bulan-Antares (3,6 derajat)
Puncak konjungsi Bulan-Antares terjadi pada 28 Januari 2022 pukul 05.57 WIB / 06.57 WITA / 07.57 WIT.
Sehingga, fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 02.00 waktu setempat dari arah tenggara hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Sudut pisah Bulan-Antares bervariasi antara 4,75 derajat hingga 3,6 derajat.
Magnitudo Antares sebesar +1,05 sedangkan Bulan berfase sabit awal dengan iluminasi bervariasi antara 25,2 persen hingga 23,9 persen.
29 Januari – Konjungsi Kuartet Venus-Mars-Bulan-Antares
Sejak pukul 04.00 waktu setempat, Anda dapat menyaksikan konjungsi kuartet Venus-Mars-Bulan-Antares dari arah tenggara selama 90 menit hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Venus dan Mars sama-sama terletak di konstelasi Sagitarius sedangkan Bulan berada di konstelasi Ofiukus.
Magnitudo Venus, Mars dan Antares berturut-turut −4,80 ; +1,49 dan +1,05.
Sedangkan,Bulan memasuki fase sabit akhir dengan iluminasi 15,0 persen.
30 Januari – Konjungsi Segitiga Venus-Bulan-Mars
Sejak pukul 04.00 waktu setempat, Anda dapat menyaksikan konjungsi segitiga Venus-Mars-Bulan dari arah tenggara selama 90 menit hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.