News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Tanpa Bayangan

Hari Tanpa Bayangan Matahari Terjadi di Indonesia, Ini Cara Melihat dan Daftar Wilayahnya

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas BMKG Jawa Tengah menunjukkan alat Psychrometer Assmann merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara (relative humidity). Psychrometer Assmann terdiri dari dua buah termometer air raksa dengan pelindung logam mengkilat. Dari data yang di peroleh di lapangan Suhu udara di Kota Semarang pada Jumat, 11 Oktober 2019 mencapai 36 C. Selain itu tadi tepat pukul 11.25 WIB Semarang terjadi Kulminasi yaitu Peristiwa yang lebih dikenal sebagai hari tanpa bayangan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

TRIBUNNEWS.COM - Matahari akan berada di atas Indonesia pada pekan keempat bulan Februari hingga pekan pertama bulan April.

Hal itu menyebabkan wilayah Indonesia akan mengalami Hari Tanpa Bayangan Matahari pada 21 Februari-5 April 2022.

Hari Tanpa Bayangan Matahari dapat terjadi dikarenakan Indonesia terbentang 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan dan dibelah oleh garis khatulistiwa.

Baca juga: Apa Itu Bulan Hitam? Fenomena Astronomis yang Terjadi di Indonesia pada Mei 2022

Baca juga: Cara Melihat Hari Tanpa Bayangan Matahari, Simak Jadwal dan Daftar Wilayahnya

Peneliti Pusat Sains dan Antariksa LAPAN, Andi Pangerang, mengatakan hari tanpa bayangan terjadi ketika posisi Matahari berada di atas Indonesia.

"Ketika posisi Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga saat tengah hari. Sehingga, fenomena ini dapat disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari," kata Andi, dikutip dari Lapan.go.id.

Hari Tanpa Bayangan (Instagram.com/lapan_ri/)

Hari tanpa bayangan Matahari terjadi dua kali setahun untuk kota-kota yang terletak di antara Garis Balik Utara (Tropic of Cancer; 23,4° Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4° Lintang Selatan).

Sementara, untuk kota-kota yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan akan mengalami hari tanpa bayangan hanya sekali setahun yakni ketika Solstis Juni (21/22 Juni) maupun Solstis Desember (21/22 Desember).

Di luar wilayah tersebut, Matahari tidak akan berada di atas kepala kita (zenit) ketika tengah hari sepanjang tahun.

Fenomena ini akan terjadi kembali di Indonesia antara tanggal 6 September hingga 21 Oktober 2022 mendatang.

Cara Melihat Hari Tanpa Bayangan Matahari

1. Siapkan benda tegak seperti tongkat atau spidol atau benda lain yang bisa diberdirikan/ditegakkan.

2. Letakkan di permukaan yang rata.

3. Amati bayangan pada waktu yang sudah ditentukan.

4. Anda dapat mengabadikan fenomena ini melalui potret foto maupun rekaman video.

5. Jika cuaca berawan, dapat disaksikan paling cepat lima menit sebelum atau paling lambat lima menit setelah waktu yang sudah ditentukan.

Hal ini dikarenakan di luar rentang waktu lima menit, bayangan matahari sudah muncul kembali.

Saat sinar Matahari datang tegak lurus permukaan bumi, tidak akan memengaruhi kenaikan suhu di permukaan Bumi.

Jadwal Hari Tanpa Bayangan Matahari

Banyuwangi: 27 Februari 2022, pukul 11.35.18 WIB

Yogyakarta: 28 Februari 2022, pukul 11.51.05 WIB

Surakarta: 1 Maret 2022, pukul 11.49.02 WIB

Pangandaran: 1 Maret 2022, pukul 11.57.44 WIB

Surabaya: 2 Maret 2022, pukul 11.41.10 WIB

Kep. Kangean: 3 Maret 2022, pukul 11.30.38 WIB

Sumenep: 3 Maret 2022, pukul 11.36.31 WIB

Semarang: 3 Maret 2022, pukul 11.50.17 WIB

Bandung: 3 Maret 2022, pukul 12.01.32 WIB

Bogor: 4 Maret 2022, pukul 12.04.36 WIB

Jakarta: 5 Maret 2022, pukul 12.04.10 WIB

Serang: 6 Maret 2022, pukul 12.06.55 WIB

Jadwal Hari Tanpa Bayangan Matahari di wilayah lain dapat dilihat di sini >>>

(Tribunnews.com/Latifah)

Artikel lainnya terkait Hari Tanpa Bayangan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini