Dirinya menduga, roket milik China kemungkinan melepaskan sisa bahan bakar ke luar angkasa, di mana bahan bakar itu membeku dan menyebar membentuk bola besar yang kemudian diterangi sinar Matahari.
Baca juga: China Hidupkan Matahari Buatan yang 5 Kali Lebih Panas dari Aslinya, Menyala Lebih dari 17 Menit
"Awan ini mungkin memiliki lebar ratusan mil itulah mengapa terlihat sangat besar," papar McDowell.
Senada dengannya, fisikawan di University of Alaska Fairbanks Mark Conde mengatakan, bahwa gas dari sisa pembakaran roket yang terkena sinar Matahari akan tampak seperti bola misterius di langit Alaska.
"Bola itu tampak berputar karena, ketika roket membuang bahan bakarnya, lalu jatuh untuk mempertahankan orbit roket.
Roket itu akan berputar dari ujung ke ujung sambil melepaskan bahan bakar seperti selang (yang mengeluarkan air) di taman," kata McDowell.
Di sisi lain, fenomena ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebab, pada Oktober 2017 lalu sebuah bola biru yang lebih besar juga pernah terlihat di langit Siberia.
Kemudian, ilmuwan menyatakan bahwa objek tersebut adalah bahan bakar yang membeku dari roket uji coba militer Rusia. (Zintan Prihatini/Bestari Kumala Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Ungkap Fenomena Bola Bercahaya Biru Misterius yang Melesat di Langit Alaska, Apa Itu?"