News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ziarah Kubur Ternyata Telah Dilakukan Sejak Zaman Prasejarah, Berikut Manfaatnya Menurut Sains

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melakukan ziarah kubur jelang bulan suci Ramadan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan

Dalam menyikapi kematian, mungkin kita merupakan spesies yang unik. Kebanyakan hewan tidak memahami konsep kematian.

Bagi mereka, jasad hanyalah suatu objek, bukan jenazah sisa kerabat atau sesamanya.

Meski demikian, beberapa spesies hewan nampaknya mengenal konsep kematian.

Baca juga: Adab Ziarah Kubur dan Bacaan Doa Khusus untuk Ahli Kubur Laki-laki dan Perempuan

Bahkan, beberapa hewan menunjukkan kesedihan dan ratapan sepeninggal kematian sesamanya, khususnya pada mamalia.

Pada hewan ini pulalah terdapat semacam ritual untuk berkabung dan berduka pasca-kematian, misalnya pada gajah, anjing, dan beberapa primata.

Hal ini menunjukkan adanya dasar biologis untuk praktik berkabung.

Ritual untuk memakamkan jenazah bahkan juga dijumpai pada Neanderthal, melalui bukti arkeologis di beberapa situs peninggalannya.

Konsep mengenai kematian sebagai gerbang menuju alam lain adalah salah satu kepercayaan tertua yang dijumpai di awal peradaban.

Hal ini juga ditenggarai merupakan alasan mengapa praktik penguburan jenazah serta ritual pasca-penguburan dan mengunjungi makam merupakan hal pertama yang muncul pada manusia sebagai suatu spesies, bahkan jauh sebelum adanya peradaban.

Hal ini berimplikasi bahwa praktik ini memiliki manfaat evolusioner, karena masih dapat bertahan hingga era modern.

Memahami silsilah keluarga

Di sisi lain, perilaku mengunjungi makam bukan hanya mendorong kita untuk menginternalisasi nilai kematian pada diri kita sendiri, namun juga membantu kita mengenali asal usul kita dan menyadari bahwa kita tidak sendirian.

Mengunjungi makam leluhur, bersama keluarga besar, dapat membangun relasi sosial dan mempererat ikatan familial dengan anggota keluarga besar yang disatukan oleh garis keturunan yang sama.

Jika seseorang merasa dekat dengan anggota keluarganya, mereka cenderung akan membantu dan meningkatkan kemungkinan kelestarian gen mereka sendiri, karena besar kemungkinan anggota keluarga saling berbagi gen yang sama.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini