TRIBUNNEWS.COM - Mikroplastik adalah partikel plastik kecil yang dihasilkan dari pengembangan produk komersial dan penguraian plastik yang lebih besar.
Menurut National Geographic, mikroplastik sebagai polutan dapat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup.
Mikroplastik ada dalam berbagai produk, mulai dari kosmetik, pakaian sintetis, kantong plastik, dan botol.
Banyak dari produk ini mudah masuk ke lingkungan dalam bentuk limbah.
Mikroplastik terdiri dari atom karbon dan hidrogen yang terikat bersama dalam rantai polimer.
Bahan kimia lain, seperti ftalat, eter polibrominat difenil (PBDE), dan tetrabromobisfenol A (TBBPA), biasanya juga ada dalam mikroplastik, dan banyak dari bahan tambahan kimia ini terlepas dari plastik setelah memasuki lingkungan.
Baca juga: Mikroplastik Ditemukan dalam Darah Manusia untuk Pertama Kalinya, Apa Dampaknya bagi Kesehatan?
Dampak Mikroplastik terhadap Lingkungan
Mikroplastik tidak dapat terurai secara hayati.
Sehingga, ketika berada di lingkungan, mikroplastik primer dan sekunder akan menumpuk dan bertahan.
Menurut Britannica, Mikroplastik telah ditemukan di berbagai lingkungan, termasuk lautan dan ekosistem air tawar.
Di lautan saja, polusi plastik tahunan, dari semua jenis plastik, diperkirakan mencapai 4 juta hingga 14 juta ton pada awal abad ke-21.
Mikroplastik juga merupakan sumber polusi udara, yang terjadi pada debu dan partikel berserat di udara.
Dampak Mikroplastik terhadap Kesehatan
Dari sudut pandang kesehatan, Mikroplastik telah terdeteksi dalam air minum, bir, dan produk makanan, termasuk makanan laut dan garam meja.