Hasilnya lumba-lumba akan tetap berdekatan lebih lama ketika vokalisasi cocok dengan sampel urin.
"Tidak setiap hari ilmuwan menemukan bukti penggunaan sinyal dalam sistem vokal non-manusia. Ini cukup menarik," ungkap Bruck kepada AFP.
Lumba-lumba memang memiliki dunia sosial yang kaya. Jadi mungkin akan menguntungkan bagi mereka untuk mengenali teman seperti halnya bagi mereka untuk mengenali musuh potensialnya.
Lalu bagaimana urine bisa menjadi tanda khas seekor lumba-lumba? Tim menyebut, bahwa lipid kemungkinan bertanggung jawab atas tanda kimia yang dimiliki lumba-lumba.
"Mengingat ketrampilan pengenalan yang terungkap dalam penelitian, kami berpikir bahwa kemungkinan lumba-lumba juga dapat mengekstrak informasi lain dari urine, seperti keaadan reproduksi atau menggunakan feromon untuk memengaruhi perilaku satu sama lain," tulis peneliti.
Namun, polusi yang disebabkan manusia seperti tumpahan minyak atau limpasan kimia lainnya dikhawatirkan dapat menghambat kemampuan lumba-lumba untuk memberi sinyal satu sama lain dan memberikan kerugian lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.
(Kontributor Sains, Monika Novena/Bestari Kumala Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lumba-lumba Lacak Keberadaan Teman Lewat Pipisnya",