News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengapa terjadi Pasang Surut Air Laut? Simak Faktor Alam Penyebab Tingginya Permukaan Laut

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan sopir truk mengantre di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, akibat pelabuhan lumpuh akibat banjir rob, Selasa (24/5/2022) - Mengapa terjadi Pasang Surut Air Laut? Ini faktor alam penyebab tingginya permukaan air laut dan gelombang, selain perigee dan apogee.

TRIBUNNEWS.COM - Bumi adalah planet yang memiliki satelit alami, yaitu Bulan.

Posisi Bulan dapat mempengaruhi kondisi Bumi pada waktu tertentu.

Pada titik orbit Perigee dan Apogee, Bulan dapat menyebabkan perubahan tinggi permukaan air laut.

Secara sederhana, fenomena ini disebut pasang surut air laut.

Menurut Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Perigee adalah orbit Bulan paling dekat dengan Bumi.

Pada titik Perigee, objek bergerak dengan kecepatan maksimum (Hukum Kedua Kepler), dikutip dari Cosmos.

Lantas, apa penyebab perubahan tinggi permukaan air laut?

Baca juga: Banjir Rob di Semarang: Sopir Truk Rugi Rp 100 Ribu per Hari, Bengkel Kewalahan Layani Ratusan Motor

Mengapa Terjadi Pasang Surut Air Laut?

Ada beberapa faktor alam yang menyebabkan fenomena pasang surut.

Menurut Lunar and Planetary Institute, tarikan gravitasi Bulan dapat menarik Bumi, terutama di bagian yang paling dekat dengan Bulan.

Akibatnya, kerak bumi naik sedikit (beberapa sentimeter).

Tarikan ini menyebabkan pasang surut kecil di bagian Bumi.

Semakin dekat posisi Bulan dengan Bumi (posisi perigee), maka pasang surut semakin tinggi.

Adapun faktor lainnya sebagai berikut, dikutip dari Bobo Grid:

1. Rotasi Bumi

Penyebab pasang surut air laut juga disebabkan karena rotasi Bumi, yaitu aktivitas Bumi berputar pada porosnya.

Teori ini berdasarkan teori keseimbangan Isaac Newton, yaitu ketika Bumi berputar pada porosnya, maka ada wilayah laut yang menghadap Bulan dan Matahari.

Wilayah air di Bumi yang menghadap Bulan dan terjadi pada malam hari akan terkena gaya gravitasi Bulan dua kali lebih besar daripada gaya gravitasi Matahari.

Sehingga, air laut yang sedang pasang sering terjadi ketika malam hari.

Baca juga: Apa Itu Perigee? Fenomena Alam Penyebab Banjir Rob yang Melanda Pesisir Utara Jawa Tengah

2. Revolusi Bumi

Revolusi Bumi atau pergerakan Bumi mengelilingi Matahari juga memengaruhi pasang surut air laut.

Peristiwa ini terjadi ketika wilayah Bumi ada yang lebih dekat dengan Matahari dan ada yang lebih jauh dari Matahari.

Penyebabnya adalah poros Bumi yang mempunyai kemiringan hingga 23,5 derajat dan garis edar atau lintasannya berbentuk oval.

Sehingga, menurut teori keseimbangan, tinggi dan surutnya permukaan air laut bisa dipengaruhi gaya gravitasi Matahari.

3. Revolusi Bulan

Pergerakan Bulan atau revolusi Bulan terhadap Matahari juga mempengaruhi kondisi permukaan air laut.

Bulan sebagai satelit alami Bumi, bersama dengan Bumi keduanya mengelilingi Matahari.

Pergerakan Bulan dan Bumi ini mengakibatkan ketiga benda langit ini, yaitu Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus dalam satu waktu tertentu.

Jika ketika benda angkasa ini berjejer, akan terjadi gaya tarik-menarik antara Matahari, Bulan, dan Bumi.

Hal inilah yang mengakibatkan air laut mengalami pasang naik dan pasang surut.

Baca juga: Jokowi: Indonesia Rawan Bencana, Rata-rata Terjadi 500 Kali Gempa Bumi dalam Sebulan

4. Kedalaman dan Luasnya Perairan

Kedalaman dan luasnya perairan adalah faktor alami yang membentuk suatu lautan.

Klasifikasi faktor ini berdasarkan pada teori dinamis, yaitu perbedaan kedalaman wilayah laut yang ada di permukaan Bumi.

Selain itu, wilayah laut satu dengan yang lainnya juga mempunyai luas yang berbeda-beda.

Perbedaan kedalaman dan luas laut ini dapat memengaruhi pasang surut air laut yang terjadi secara periodik.

5. Lebar Selat

Teori dinamis lain yang mempengaruhi pasang air laut adalah lebar selat.

Selat adalah wilayah perairan yang memisahkan dua pulau.

Lokasi ini luasnya lebih sempit daripada laut, karena diapit oleh dua laut.

Sehingga, lebarnya selat juga memberikan tekanan pada laut dan memengaruhi ketinggian permukaannya.

6. Gerakan Dasar Laut

Gerakan air yang ada di dalam laut dapat menyenyebabkan pasang surutnya air laut secara periodik.

Menurut teori dinamis, gerakan air di dasar laut dipengaruhi oleh pergerakan lempeng samudra.

Ketika lempeng samudra bergerak, lempeng tersebut dapat membuat celah yang menyedot air laut.

Sehingga, air laut menyusut dan menyebabkan pasang surut air laut.

Kemudian, jika lempeng samudra bergerak lagi dan menutup celah, maka, air laut dikeluarkan sehingga terjadilah pasang naik.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(Bobo.grid/Thea Arnaiz)

Artikel lain terkait Banjir Rob

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini