Kami masih mencoba memahami awal tahap kehidupan hewan-hewan ini," ungkap Mark Witton dari University of Portsmouth.
Hasil analisis peneliti kemudian menemukan bahwa hewan kecil ini, dengan lebar sayap 25 cm dan tubuh seukuran telapak tangan, adalah penerbang yang kuat dan cakap.
Tulang mereka cukup kuat untuk menopang, mengepakkan, dan lepas landas. Peneliti juga menyebut jika sayap mereka berbentuk ideal untuk penerbangan bertenaga.
Tetapi, mereka tak akan terbang persis seperti pterosaurus dewasa karena ukuran tubuhnya yang jauh berbeda.
"Kemungkinan bayi pterosaurus adalah penerbang yang lebih gesit daripada yang dewasa, tetapi kurang dapat bermanuver," jelas Witton.
Sementara itu, peneliti pun menemukan pula gaya terbang gesit itu memungkinkan mereka untuk dengan cepat melarikan diri dari pemangsa.
Selain itu juga membuat bayi pterosaurus lebih mudah mengejar mangsa yang lebih gesit dan terbang di antara vegetasi lebat.
Namun tentu saja temuan ini kemudian melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru yang menanti jawaban.
Seperti misalnya seberapa independen bayi pterosaurus dari induk mereka, apakah gaya terbang memengaruhi pilihan habitat, dan masih ada lainnya lagi.
"Masih banyak yang harus dipelajari tentang sejarah kehidupan hewan ini. Tapi kami yakin mereka mampu terbang sejak menetas," tambah Witton. (Kompas.com/Penulis : Kontributor Sains, Monika Novena/Editor : Bestari Kumala Dewi/Shierine Wangsa Wibawa)