Hal itu karena kecerlangan Uranus lebih kecil dari +6,5.
Baca juga: Sesar Baribis Bisa Picu Gempa di Jakarta, Simak Langkah Mitigasi Gempa Bumi dari BMKG
Bulan Baru Stroberi Mikro
Bulan Baru Stroberi Mikro atau New Strawberry Micromoon akan terjadi pada Rabu (29/6/2022) pukul pukul 09.52 WIB, 10.52 WITA, 11.51 WIT pada jarak 406.569 km.
Kembali dikutip dari edusainsa.brin.go.id, dinamakan stroberi bukan berarti bulan berwarna kemerahan dan agak lancip di ujungnya seperti stroberi.
Penamaan itu muncul karena The Farmer’s Almanac (Almanak Petani Amerika), buah stroberi dipanen di bulan Juni.
Bulan Baru Stroberi Mikro tidak bisa disaksikan saat pagi hari sebelum Matahari terbit.
Hal ini karena terbit lebih lambat dibandingkan dengan Matahari.
Selain itu juga karena permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi tidak terkena cahaya Matahari sehingga Bulan tampak gelap.
Fenomena ini juga bertepatan dengan Ijtimak atau Konjungsi Awal Bulan Zulhijjah 1443 H.
Apabila hilal dapat terlihat, maka 1 Zulhijjah 1443 H akan jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Namun jika hilal tidak dapat terlihat, maka Zulqaidah 1443 H digenapkan 30 hari (istikmal) sehingga 1 Zulhijjah 1443 H akan jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022 dan Idul Adha jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022.
Seperti halnya fase Purnama maupun fase Bulan Baru pada umumnya, Bulan Baru Stroberi Mikro dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
Hal itu karena konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan ataupun Matahari-Bulan-Bumi yang segaris dan mengakibatkan masing-masing gaya diferensial (gaya pasang surut) yang ditimbulkan oleh Bulan dan Matahari memiliki arah yang sama.
(Tribunnews.com/Fajar)